Akhirnya dapet posting juga. Huhuhu gak nyangka udah TAMAT T.T mianya klo gak suka coz Cuma ini yg ada di otak author. Biasa author mendua eh meniga eh meempat. Entahlah me berapa. Intinya author lagi bwt FF selanjutnya yang bakalan tayang segera *emang sinetron apa*
Genre: Tragedy, Family, Friendship, Love
Cast: Super Junior, Jeoran, Hyekyu, Eunjo, Hyobyun
PG: 15
*PLEASE DON’T BE SILENT READER!!! HELP AUTHOR WITH GIVE COMMENT*
Para wartawan segera memotret itu.
“Nona Shin Hyobyun, anda terkait dengan persoalan ini?” tanya seorang wartawan.
Hyobyun mengangguk.
“Lagu-lagu yang dinyanyikan So Jeoran adalah lagu ciptaan Yesung yang di tujukan untukku. Ia hanya kasian dengan Jeoran waktu itu. Ya bisa dibilang Yesung ingin membantu Jeoran yang memiliki potensi untuk menjadi seorang penyanyi. Waktu itukan Yesung tidak dapat bernyanyi kemabali karena suaranya hilang setelah ia mengalami kecelakaan.” Terang Hyobyun.
Ia melirik Jeoran.
“Bukankah begitu Jeoran?” ucapnya.
©©©©©©©
“Aku lama-lama muak dengan Hyobyun. Bisa-bisanya ia berkata bohong seperti itu.” Cletuk Eunjo kesal.
Jeoran diam. Ia hanya memandang cangkir kopi yang ada di hadapannya.
“Jeo, kenapa kau tidak bilang yang sebenarnya? Kenapa tidak kau ceritakan saja?” ujar Eunjo.
“Eh ya? Apa kau bilang?” ujar Jeoran.
“Kau tidak mendengarkanku ternyata.” Sahut Eunjo kecewa.
“Oh ya kenapa kau tidak menunjukkan buku diarynya Yesung?” cletuk Eunjo.
“Tidak bisa.” Ucap Jeoran.
“Waeyo?” sahut Eunjo.
“Aku sudah memberikannya ke Yesung.” Ucap Jeoran lalu menyesap kopinya.
“Mwo?” sahut Eunjo.
“Aku harap dia membacanya.” Ujar Jeoran.
“Apa kau yakin dia akan mengingatnya?” tanya Eunjo.
“Entahlah~ jika dia benar-benar mencintaiku dia akan mengingatku. Kita bisa saja berbicara bohong, tapi kita tidak bisa membohongi hati kita. Jika hati kita memiliki cinta maka hati kita memiliki rasa yang sulit untuk di lupakan. Bukankah rasa cinta sungguh melekat di benak tiap orang?” terang Jeoran.
“Ku harap dia mengingatmu sebelum ia memiliki hubungan yang lebih jauh dengan nenek sihir itu.” Ujar Eunjo.
“Siapa nenek sihir itu?” sahut seorang namja.
Eunjo dan Jeoran menoleh.
“Kyu~ sedang apa kau di sini?” tanya Eunjo.
“Aku ingin menemui Jeroan. Apa salah?” sahut Kyuhyun.
“Dan siapa dia?” tanya Eunjo menunjuk seorang yeoja.
Kyuhyun menengok ke belakangnya.
“Yeoja chingumu?” cletuk Eunjo.
“Namaku Hyekyu dan aku tidak sudi di bilang yeoja chingu namja seperti dia.” Cletuk Hyekyu mendekati Eunjo.
“Annyeong Hyekyu. Ada urusan apa ke Seoul?” sapa Jeoran rama.
“Annyeong~ aku hendak membantumu.” Sahut Hyekyu.
“Hya Kyu kau kenapa?” tanya Eunjo yang melihat Kyu cemberut.
“Duduklah Hyekyu, Kyuhyun.” Ucap Jeoran.
Hyekyu duduk lalu ia memandang Kyuhyun yang masih berdiri.
“Kenapa kau?” ucap Hyekyu kepada Kyuhyun.
Kyuhyun duduk di sebelah Hyekyu lalu berkata,
“Memangnya apa salahku hingga para yeoja berkat sinis kepadaku?”
“Astaga~ ternyata kau tersinggung dengan perkataan Hyekyu.” Sahut Eunjo.
Jeoran tersenyum.
“Jelas-jelas punya banyak salah pura-pura tak bersalah.” Cletuk Hyekyu.
“Jangan jadi playboy!” sahut Eunjo.
“Bersikaplah lebih lembut kepada yeoja.” Sahut Jeoran.
“OK aku akan mencoba berubah. Maaf ya buat siapapun di sini yang tersakiti karena ulahku.” Ucap Kyuhyun.
“OK sekarang ke pokok permasalahannya. Tadi kau bilang ingin membantu Jeoran kau ingin membantu apa?” tanya Eunjo kepada Hyekyu.
©©©©©©©
“Ini rumahnya?” cletuk Hyekyu memandang rumah megah yang ada di hadapannya.
“Ye~” jawab Kyuhyun.
“Dia ada di rumah bukan?” sahut Hyekyu.
“Ye~” jawab Kyuhyun singkat.
Ia menekan bel rumah dan tak beberapa lama kemudian seseorang membukakan pintu. Mereka masuk dan di antarkan ke halaman belakang.
“Dia punya kolam renang?” cletuk Hyekyu.
Kyuhyun mengangguk.
Hyekyu memandangi namja yang sedang berenang. Namja itu berenang gaya bebas kemudian menepi dan naik dari kolam renang. Ia mengambil handuk dan menggenakannya. Namja itu berjalan mendekati Hyekyu.
“Kau yeoja yang waktu itu bukan?” tanya namja itu.
“Ne Siwon oppa~” sahut Hyekyu.
Siwon tersenyum.
“Omona oppa kau lebih tampan dari pada di layar kaca.” Cletuk Hyekyu.
Siwon tersenyum lagi.
“Berhentilah merayu calon istriku dan cepat ganti pakaian sana. Ada yang ingin kami bicarakan.” Cletuk Kyuhyun.
“Hya Kyu!!! Aku bukan calon istrimu. Siwon oppa tidak merayuku dan apakah tidak memiliki sopan santun?” sentak Hyekyu.
Siwon tertawa.
“Kalian lucu sekali. Aku menunggu undangan pernikahan dari kalian.” Cletuk Siwon lalu beranjak pergi.
“Mwo? Aku tidak ingin menikah dengan Kyuhyun!” cletuk Hyekyu.
“Mwo? Kau ingin menikah denganku?” sahut Kyuhyun lalu tertawa.
Hyekyu langsung memukul Kyuhyun.
©©©©©©©
“Apa yang ingin kalian bicarakan?” ucap Siwon.
“Ini soal Yesung.” Jawab Kyuhyun.
“Aku ingin membantu Yesung mengembalikan ingatannya.” Ucap Hyekyu.
“Lalu apa hubungannya denganku?” sahut Siwon.
“Hyung aku tahu kau kesal dengan Yesung. Tapi masalahnya yang salah bukan dia. Dia hanya korban hyung.” Sahut Kyuhyun.
“Apakah oppa tidak kasian dengan Jeoran? Dia yang paling menderita sekarang. Lebih menderita dari siapapun. Aku bisa merasakannya. Jika aku ada di posisinya mungkin aku tidak sanggup lagi untuk hidup.” Cletuk Hyekyu.
“Apa yang bisa aku bantu?” tanya Siwon.
“Berbicaralah kepada mereka.” Jawab Kyuhyun.
“Tidak bisa. Aku tidak bisa berbicarah dengan mereka.” Ujar Siwon.
“Oppa pasti kesal. Tapi bisakah oppa menahan emosi itu? Pura-puralah tidak ada yang terjadi. Pura-pural oppa tidak tahu apa-apa. Tanyakan kepada mereka tentang hubungan mereka dulu. Bagaimana mereka bisa bertemu dan bagaimana mereka bisa jatuh cinta.” Ujar Hyekyu.
“Jika hyung tidak dapat berbicara sendiri, bawalah Hyekyu bersamu.” Sahut Kyuhyun.
“Baiklah.” Ucap Siwon.
“OK Hyekyu jangan takut ya sama Siwon.” Cletuk Kyuhyun.
“Mana mungkin aku takut.” Sahut Hyekyu.
“Ya mungkin saja kau taku jika Siwon melakukan sesuatu padamu.” Sahut Kyuhyun.
“Aku percaya dengan Siwon oppa.” Sahut Hyekyu.
“Baiklah. Jangan mengodanya. Kau milikku.” Sahut Kyuhyun.
“Aku bukan milikmu.” Sahut Hyekyu.
“Kau milikku dan jangan mencoba berpikir untuk mendapatkan Siwon, kau bukan tipenya.” Sahut Kyuhyun.
Siwon tertawa.
“Kehdairan kalian membuatku sedikit terhibur.” Ucapnya.
Hyekyu tersenyum. Ia senang melihat Siwon tersenyum dan tertawa lepas.
“Tapi Kyu~ Hyekyu bisa kok masuk dalam kategori yeoja impianku.” Cletuk Siwon.
“Bukannya kau menyukai Hyobyun~” sahut Kyuhyun.
“Jika aku tidak mendapatkannya, aku akan beralih ke Hyekyu yang menyukaiku.” Ucap Siwon.
“Mana bisa begitu dia calon istriku.” Sahut Kyuhyun.
“Masih calon.” Sahut Siwon.
“Tidak. Aku bukan calon istri Kyuhyun. Stop mengatakan itu Kyu.” Sahut Hyekyu.
Kyuhyun mendesah.
“Tanyakan pada appamu saja. Dia sudah menentukan tanggal pernikahan kita.” Ujar Kyuhyun.
“Kau pasti bohong.” Sahut Hyekyu.
“Jika tidak percaya, hubungi saja appamu.” Sahut Kyuhyun.
“Kalian seperti anak kecil saja. Aku jadi mengerti kenapa kalian di jodohkan.” Ucap Siwon.
Kyuhyun dan Hyekyu memandang Siwon tertegun.
©©©©©©©
Jeoran menikmati sarapannya. Ia sarapan sendiri. Ahjumma dan ahjussinya sudah berangkat kerja. Ia hanya di temani Hyukjae, bodygourdnya.
”Apakah pekerjaanmu membosankan?” cletuk Jeoran.
”Eh? Ah~ tidak juga.” sahut Hyukjae.
”Apakah kau memiliki kekasih?”
Hyukjae tersentak.
”Be… Be… Belum.” ucapnya.
”Kau pasti sibuk sekali. Sampai-sampai tidak memiliki kekasih. Seharusnya kau sudah memiliki kekasih dan menikah.” cletuk Jeoran.
”Hehehe kau bisa saja.” sahut Hyukjae.
”Apa perlu aku bantu?” ujar Jeoran.
”Mwo? Tidak, tidak, tidak perlu.” sahut Hyukjae.
Jeoran bangkit. Ia mengangkat piring dan gelasnya.
”Biar aku saja.” tawar Hyukjae.
”Tidak perlu. Aku bukan anak kecil.” cletuk Jeoran lalu berjalan menujuh ke dapur.
”Aku punya chingu yang mungkin cocok denganmu.” cletuk Jeoran sekembalinya dari dapur.
”Chi chi chingu? Chingumu yang itu?” ucar Hyukjae gelagapan.
”Waeyo? Kenapa kau tiba-tiba gugup seperti itu?” sahut Jeoran.
Hyukjae memalingkan wajahnya.
”Bukan apa-apa.” ucapnya.
”Jinca? Menurutmu dia cocok dengan Siwon tidak?” sahut Jeoran.
”Mwo? Siwon?” sahut Hyukjae tertegun.
”Ne~ dia menyukai Siwon. Yang aktor itu~ Aku hendak mencomblangkan mereka. Siapa tahu mereka bersatu. Aku ingin membalas budiku kepadanya.” terang Jeoran.
”Ku rasa pantas-pantas saja.” ucap Hyukjae.
”Tapi apakah Siwon menyukainya?” sahut Jeoran.
”Kemungkinan itu pasti ada.” Ucap Hyukjae.
“Kenapa kau mendadak pucat seperti itu? Apakah kau tidak suka aku menjodohkan Siwon dengan Eunjo?” cletuk Jeoran.
Hyukjae mulai gelagapan.
“Sudah katakan padaku, kau suka dengan Eunjo bukan?” goda Jeoran.
Hyukjae menggeleng.
“Lalu ini apa?” sahut Jeoran menunjukan sebuah gambar dari HP.
Hyukjae tertegun. Ia mengecek HPnya. Ia mencari HPnya di sakunya tapi ia tidak menemukannya.
“Itu HPku? Sejak kapan?” cletuk Hyukjae.
Jeoran mengangguk.
“Dari mana foto ini?” tanya Jeoran.
“Aku mengambilnya secara diam-diam.” Jawab Hyukjae.
“Ini foto saat Eunjo masih SMP. Kau menyukainya sejak SMP?” tanya Jeoran mengintogasi.
Hyukjae mengangguk.
“Jangan-jangan kau bocah yang waktu itu.” Cletuk Jeoran.
Hyukjae mendesah.
“Kau pasti pernah mendengar nama Allrisesilver.” Ujar Hyukjae.
“Ya, aku tahu. Teman sekolahku banyak yang menyukainya. katanya dia dancer. Memang kenapa?” Ucap Jeoran.
“Itu aku.” Sahut Hyukjae.
“Mwo???” sahut Jeoran.
©©©©©©©
“Apa yang kau lamunkan?” tanya Hyobyun kepada Yesung yang melamun.
“Tidak apa-apa.” Ujar Yesung.
“Kau yakin?” tanya Hyobyun khawatir.
“Ya tidak ada apa-apa. Aku hanya merasa…”
“Merasa apa?” sahut Hyobyun.
“Ada yang hilang.” Ucap Yesung.
Hyobyun terdiam. Ia sedikit gelisah.
“Tentu saja ada yang hilang. Kau belum mengingat kenangan kita berdua. Tapi itu tidak penting lagi. Yang penting kita bisa bersama.” Ucap Hyobyun memeluk lengan Yesung.
“Apakah masih lama.” Cletuk Yesung.
“Apanya?” sahut Hyobyun.
“Pesanan kita.” Sahut Yesung.
“Ini restoran bukan rumah makan cepat saji, jadi sedikit lama.” Sahut Hyobyun.
“Hai~ boleh kami bergabung?” cletuk seseorang.
Hyonyun dan Yesung mendongak.
“Siwon~” ucap Hyobyun.
“Hyekyu~” ucap Yesung menatap yeoja yang ada di samping Siwon.
Siwon dan Hyekyu tersenyum.
“Jadi boleh kami bergabung?” tanya Siwon sekali lagi.
“Tentu.” Cletuk Yesung.
Siwon dan Hyekyupun duduk di hadapan Yesung dan Hyobyun.
“Kalian sudah pesan makanan?” tanya Siwon.
“Sudah.” Ucap Hyobyun.
“Baiklah kami mau pesan makanan dulu.” Ucap Siwon.
“Oppa~ pilihkan yang enak ya.” Ucap Hyekyu.
Siwon mengangguk. Ia memanggil pelayan dan mulai memesan.
“Oh ya Hyobyun, kau ingat dia?” tanya Yesung.
“Siapa? Hyekyu?” sahut Hyobyun.
“Ye~” sahut Yesung.
Hyobyun mengangguk.
“Sekarang giliranku.” Sahut Hyekyu.
“Maksudnya?” sahut Yesung.
“Oppa ingat Siwon oppa?” sahut Hyekyu.
Yesung mengangguk.
“Oppa ingat komentar oppa dulu waktu melihat Siwon oppa di layar kaca?” sahut Hyekyu.
Wajah Yesung mendadak merah.
“Waeyo oppa? Kau tidak ingat?” goda Hyekyu.
“Memangnya apa komentarnya?” sahut Siwon.
“Iya, apa?” sahut Hyobyun.
“Yesung oppa bilang dia ingin memiliki otot seperti Siwon oppa dan dikejar-kejar yeoja seperti Siwon oppa.” Ujar Hyekyu lalu tertawa.
“Bohong!” sahut Hyobyun.
“Apakah benar begitu?” tanya Siwon.
Hyekyu mengangguk.
“Lihat saja wajah Yesung oppa saat ini. Pasti sangat malu sehingga wajahnya merah seperti itu.” Ucap Hyekyu.
“Apakah sudah tercapai?” cletuk Yesung.
“Maksdunya?” sahut Hyekyu.
“Katanya jika kau bertemu dengan Siwon, kau akan memeluknya lalu menciumnya. Apakah sudah terwujud?” sahut Yesung.
Giliran Hyekyu yang wajahnya merah.
“Sebagian.” Sahut Siwon.
“Sisanya akan terwujudkan saat kita menikah nanti.” Lanjutnya.
“Kau akan menikah dengannya?” sahut Hyobyun.
“Ye~ apa ada yang salah?” sahut Siwon memandang Hyobyun.
“Tidak apa-apa. Hanya saja apakah kau tidak takut fansmu berkurang karena kau akan menikah?” ujar Hyobyun.
“Kau sendiri bagaimana? Kau tidak takut?” sahut Siwon denganpenakan di akhir kalimatnya.
Hyobyun terdiam.
“Yesung oppa kapan menikah?” cletuk Hyekyu.
“Agustus.” Jawab Yesung.
“Cepat sekali. Sebulan lagi.” Sahut Hyekyu.
“Dua bulan lagi Hyekyu. Rencanya kami menikah akhir Agustus.” Ucap Yesung.
Hyekyu Mengangguk.
“Lalu kau sendiri bagaiman?” tanya Yesung.
Hyekyu tidak mengerti ia hanya memandang Yesung.
“Kami akan menikah bulan Oktober.” Sahut Siwon.
“Bukankah kau di jodohkan dengan Kyuhyun?” sahut Yesung memandang Hyekyu.
Hyekyu mendesah.
“Ternyata oppa ingat namja sialan itu.” Ucap Hyekyu.
“Buat apa menikah jika tidak saling mencintai. Hyekyu hanya mencintaiku. Dan aku hanya mencintainya. Tak di ragukan lagi jika kami menikah. Lagi pula kita masing-masing mempunyai kenangan pertama. Pandangan pertama saat kita berjumpa. Rasanya sungguh indah.” Sahut Siwon.
“Ya waktu itu ya~ aku jadi malu.” Sahut Hyekyu menutup mukanya.
“Kau sendiri bagaimana? Apa kenanganmu bersama Hyobyun?” sahut Siwon memandang Yesung.
©©©©©©©
“Siwon aku ingin bicara denganmu.” Ujar Hyobyun menarik tangan Siwon.
“Besok saja bicarnya. Aku ingin mengantarkan Hyekyu dulu.” Sahut Siwon.
Hyobyun tidak melepaskan tangannya.
“Ini penting.” Ujar Hyobyun.
“Baiklah katakan ada apa?” ujar Siwon.
“Aku ingin bicara berdua denganmu.” Ujar Hyobyun.
“Baiklah.” Ujar Siwon.
Ia membisiki Hyekyu dan memberikan yeoja itu sebuah kunci. Hyekyu beranjak pergi. Siwon menarik tangannya lalu mengecup keningnya.
“Sekarang kau bisa pergi.” Ujar Siwon kepada Hyekyu.
Lalu Hyekyu benar-benar melangkah pergi meninggalkan Siwon dan Hyobyun.
“Kenapa kau mengecupnya keningnya?” cletuk Hyobyun.
“Waeyo? Dia kekasihku. Apa aku salah?” sahut Siwon.
“Aku tidak suka.” Sahut Hyobyun.
“Kau cemburu?” sahut Siwon.
Hyobyun menggeleng.
“Sudah lupakan. Bukan itu yang ingin aku bahas.” Sentak Hyobyun emosi.
“Apa yang ingin kau bahas.” Ujar Siwon.
“Apa yang kau rencanakan?” sahut Hyobyun.
“Apa maksudmu?” Sahut Siwon.
“Kau merencanakan sesuatu bukan? Ya kan? Kau ingin merusak hubunganku dengan Yesung.” Sentak Hyobyun.
“Bukankah kau yang merencanakan sesuatu?” sahut Siwon.
“Apa?” sahut Hyobyun.
“Kau yang merencakan ini semua. Kau berbohong kepada Yesung. Kau merusak hubungan Yesung dengan Jeoran.” Sentak Siwon.
“Yeoja itu yang merusak hubunganku terlebih dahulu.” Sentak Hyobyun.
“Kau sudah buta. Kau dibutakan dunia mayamu itu dunia khayalanmu itu. Kau tidak dapat membedakan mana yang may dan mana yang nyata. Aku kasihan padamu.” Ujar Siwon.
Ia menari nafas lalu berkata lagi.
“Kau mungkin saja memiliki raganya. Tapi kau tidak mungkin bisa memiliki hatinya. Hatinya hanya ada Jeoran.”
Hyobyun menggeleng.
“Tidak! Di hatinya ada aku!!!” sentak Hyobyun.
“Berhenti mempermainkan orang lain Hyobyun!!!” sentak Siwon.
“Bagaimana perasaanmu jika kau di permainkan? Apakah kau bisa merasakan jika kau ada di posisi Yesung saat ini? Atau di posisi Jeoran? Aku yakin kau tidak akan kuat jika kau ada di posisin Jeoran saat ini. Karena kau lemah. Maka dari itu kau gunakan cara picik seperti ini. Karena kau lemah.” Lanjut Siwon.
Hyobyun menangis.
“Kau tidak bisa menipuku lagi. Berhentilah berpura-pura menangis, meminta dikasihani.” Sentak Siwon lalu meninggalkan Hyobyun sendiri.
Hyobyun terduduk, ia menangis.
“Aku benar-benar menangis Siwon.” Ucap Hyobyun.
“Aku tidak menyangka kau akan setega itu.” Lanjutnya.
©©©©©©©
“Kau sudah mengantarkan Hyobyun?” tanya seseorang kepada Yesung.
“Ani~ aku meninggalkannya. Aku tidak enak badan. Dia bersih keras menyuruhku untuk tetap makan malam. Ku rasa ia masih lapar. Maka dari itu aku kabur darinya.” Ucap Yesung lalu menujuh ke sebuah kamar.
Ia mengunci kamarnya dari dalam. Ia melepaskan jas yang ia kenakan beserta dasinya. Ia menujuh ke meja yang terletak di ujung. Lalu ia meraih sebuah buku diari.
“Aku harus mengingat kenangan itu.” Ucap Yesung lalu membaca buku diari yang ia pegang.
©©©©©©©
Yesung membuka matanya. Ia bangkit dari tempat tidurnya. Sesuatu terjatuh. Ternyata buku diari. Semalaman ia membaca buku diari itu. Ia meraih buku diari itu.
“Aku merasa aku menulis semua ini.” Ucap Yesung.
Ia mengangkat tangan kanannya dan meletakkannya di dadanya. Ia merasakan degupan jantungnya.
“Perasaan ini… apakah benar malaikat yang aku maksud adalah So Jeoran?’ ucapnya.
©©©©©©©
“Gawat!!! Kenapa Jeoran kelaur tidak bilang-bilang? Jika ada apa-apa bagaiman?” ujar Hyukjae khawatir.
Ia memandangi ponselnya.
“Apakah aku harus menghubungingi Eunjo?” ujarnya.
Ia berpikir. Semienit kemudian ia menghubungi Eunjo.
“Ehm… ini chingunya Jeoran? ……… aku Hyukjae, bodygaurdnya Jeoran. …………… ia dia pergi tidak bilang-bilang. Aku sudah mencoba menghubunginya tapi tidak bisa. Dia tidak bersamamu saat ini? ………… apakah kau tempat di mana dia sering pergi? ……………… aku sudah ke sana mereka bilang dia memang ke sana tapi baru saja pergi. …………………… bagaimana ya aku tidak tahu di mana dia dimakamkan. …………… bukankah kau sedang kerja? ……………………………. Baiklah aku akan menjemputmu.”
Hyukjae mendesah. Ia memasukkan HPnya di sakunya.
“Astaga apa ini hanya rencana Jeoran saja agar aku dekat dengan Eunjo?” cletuknya.
©©©©©©©
“Maaf nona, apa ada yang bisa saya bantu?” tanya seorang suster kepada seorang yeoja yang berdiri di depan pintu.
Yeoja itu berbalik.
“Tidak ada. Saya hanya ingin melihat-lihat.” Ucap yeoja itu.
Suster itu tersenyum.
“Ternyata nona So Jeoran. Apakah anda ingin mengenang masa lalu anda di sini?” ujar suster itu.
Jeoran mengangguk.
“Saya hanya sebentar di sini.” Ucap Jeoran.
Lalu ia melangkah pergi keluar dari rumah sakit dengan mata berlinang.
“Jangan menangis~” ucapnya pelan.
©©©©©©©
“Apa dia tidak ada di rumah?” sentak Hyobyun.
“Lalu di mana dia?” tanya Hyobyun tidak sabaran.
“Saya juga tidak begitu tau nona. Katanya kemarin tidak enak badan. Mungkin saja ia membeli obat atau sekedar jalan-jalan.” Ucap seorang ahjumma.
“Lalu apa ada orang di rumah?” tanya Hyobyun.
“Tuan dan Nyonya berangkat ke luar kota sebelum tuan muda pergi.” Jawab ahjumma itu.
Hyobyun mendesah. Ia menujuh ke mobilnya dan masuk ke dalam. Ia mengambil ponselnya dari sling bagnya. Ia mencoba menghubungi Yesung tapi tidak bisa. Yesung menonaktifkan ponselnya.
“Aish~ kau dimana Yesung~?”
©©©©©©©
Jeoran tersenyum.
“Yesung~ apakah kau ingat~ kau menemukanku di tempat ini dan membuntutiku hingga kau mendapatkan alamatku dan segala hal tentang diriku.?” Ucap Jeoran.
Lalu ia melangkahkan kakinya menukuh ke sebuah wahana. Ia mencoba berbagai wahana untuk membuatnya mengenang masa itu dan menghilangkan tekanan berat di hatinya.
Setelah cukup lelah ia memutuskan membeli makanan. Ia duduk sendiri tanpa di temani siapapun. Ia merasa ada seseorang yang memperhatikannya. Ia memandang sekitarnya, mencari apakah ada orang yang memperhatikannya. Ia harap penyamarannya tidak ketahuan.
Setelah itu ia ke luar dari taman hiburan dan menujuh ke taman kota. Ia duduk di bangku taman yang kosong. Ia duduk sendiri. Ia memejamkan matanya dan merasakan angin yang menempa dirinya. Ia merasa ada orang di sampingnya.
‘Saranghae~’
Suara itu, membuat Jeoran tidak percaya. Ia bisa mendengar suara itu.
‘Apakah ini mimpi? Kenapa aku bisa mendengarkan suaramu?’ batin Jeoran.
‘Tetaplah tersenyum Jeoran. Aku tidak bisa hidup tanpa senyummu. Aku begitu mencintaimu.’
‘Apakah itu kau Jungjae?’ ucap Jeoran.
‘Saranghae~’
Jeoran membuka matanya memandang ke sisi kanannya. Sekilas ia dapat melihat wajah Jungjae.
Jeoran mengambil nafas panjang.
‘Ternyata hanya kenangan. Suara itu berasal dari otakku. Kenangan itu masih ada di otakku.’ Batin Jeoran.
Ia memejamkan matanya lagi.
‘Aku menyanginmu~’
‘Siapa?’ batin Jeoran.
‘Tolong jangan bersedih.’
‘Siapa kau?’ tanya Jeoran.
‘Bahagialah. Capai keinginannmu. Raih kebahagianmu. Buat aku bangga atas pengorbananku. Jangan sia-siakan apa yang telah ku lakukan padamu. Nuna~’
‘Sangwoo?’ cletuk Jeoran.
Pelan-pelan ia membuka matanya. Ia memandang ke sisi kirinya. Sekilas ia melihat sesosok wajah yang tersenyum kepadanya.
‘DEG~’
Jeoran merasakan ada perubahan denyut Jantungnya. Seakan-akan jantungnya berbicara dengannya. Ia meletakkan tangannya di dadanya.
“Ternyata kau di sini.” Cletuknya.
Ia mendangak ke langit.
“Begitu banyak yang terjadi. Rasanya campur aduk. Banyak rasa sakit. Tapi rasa sakit itu mulai memudar, karena aku merasa terlindungi oleh rasa sayang dari orang-orang yang menyayangiku.” Ucap Jeoran.
©©©©©©©
“Ini tamannya?” cletuk Hyukjae.
“Ne~ dia sering ke mari saat dia berpacaran dengan Jungjae. Setelah itu dia jarang ke mari. Alih-alih kesini hanya lewat saja.” Ucap Eunjo.
“Jungjae itu…”
“Kekasihnya yang meninggal dulu.” Potong Eunjo.
“Bukankah itu Jeoran.” Seru Hyukjae.
Eunjo memandang apa yang di pandang Hyukjae.
“Apakah benar? Dari cara berpakaiannya…. Iya itu Jeoran. Sudah lama aku tidak melihatnya berpakaian seperti itu.” Cletuk Eunjo.
Merekapun berjalan mendekati Jeoran.
“Apa yang dia lakukan. Kenapa ia melamun. Apakah dia sadar telah menyebrangi jalan?” sontak Hyukjae.
“Andwae Jeoran!!!!” triak Eunjo.
Sebuah mobil mengedim Jeoran yang berada di tengah jalan tersadar. Ia hanya bisa memandang mobil yang mengedim itu. Kakinya terasa kaku. Sekujur tubuhnya seakan-akan mati rasa. Lalu seseorang mendorongnya. Dan seseorang menarik tangannya.
“Kau tidak apa-apa Jeoran?” ucap namja yang menarik tangannya.
Jeoran hanya diam. Ia memadang ke jalan. Sesorang baru saja tertabrak karena berusah menyelamatkannya. Ia merasa sangat mengenal orang itu. Orang itulah yang membuatnya tersadar. Orang itu meneriakkan nama Jeoran.
“Astaga siapa dia?” seru seorang Yeoja.
Jeoran berusaha bangkit. Ia berjalan ke tengah jalan melihat siapa yang terluka karenanya. Ia terguncang. Ia berlutut di dekat orang yang terluka parah itu. Darah segar bercucuran dari kepalah orang itu.
“YESUNG!!!” triak Jeoran.
“Yesung?” ucap namja yang manarik tangan Jeoran.
Namja itu tidak lain adalah Hyukjae. Dan yeoja yang bersamanya adalah Eunjo. Meraka mencoba menyelamatkan Jeoran. Tapi merka kalah cepat dengan Yesung.
“Wae? Wae Yesung?” isak Jeoran kepada Yesung.
“Ja… ja…ngan menangis.” Ucap Yesung terpatah-patah.
Jeoran menghapus air matanya.
“Bertahanlah Yesung! Jika kau mampu bertahan, aku tidak akan menangis. Jika kau mampu bertahan hidup, aku tidak akan menangis seumur hidupku.” Ucap Jeoran mengenggam erat tangan Yesung.
Yesung tersenyum lalu ia tidak sadarkan diri.
Jeoran tersentak.
“Jangan!!! Jangan pejamkan matamu Yesung!!!” triak Jeoran.
“Sudah Jeoran jangan panik lagi. Ambulance sedang menujuh ke mari. Yesung pasti terselamatkan.” Ucap Eunjo.
“Andwae” ucap Jeoran.
“Andwae!!!!” triaknya.
*enaknya di tamatin apa di sambungin?*
To Be Continue…. *aja dech klo gak ada kelanjutannya berarti tamat sampai di sini* #dilempari readers rongokan#
Jangan lupa komentarnya ^^
Klo komentar isi webnya pake’ alamat twitter yach klo ada ^^