Tag Archives: Yesung

It Has To Be You 2 (chapter 7)

Standar

Akhirnya dapet posting juga. Huhuhu gak nyangka udah TAMAT T.T mianya klo gak suka coz Cuma ini yg ada di otak author. Biasa author mendua eh meniga eh meempat. Entahlah me berapa. Intinya author lagi bwt FF selanjutnya yang bakalan tayang segera *emang sinetron apa*

Genre: Tragedy, Family, Friendship, Love

Cast: Super Junior, Jeoran, Hyekyu, Eunjo, Hyobyun

PG: 15

*PLEASE DON’T BE SILENT READER!!! HELP AUTHOR WITH GIVE COMMENT*

It Has To Be You 2 chapter 7 *The Moon*

 

Para wartawan segera memotret itu.

“Nona Shin Hyobyun, anda terkait dengan persoalan ini?” tanya seorang wartawan.

Hyobyun mengangguk.

“Lagu-lagu yang dinyanyikan So Jeoran adalah lagu ciptaan Yesung yang di tujukan untukku. Ia hanya kasian dengan Jeoran waktu itu. Ya bisa dibilang Yesung ingin membantu Jeoran yang memiliki potensi untuk menjadi seorang penyanyi. Waktu itukan Yesung tidak dapat bernyanyi kemabali karena suaranya hilang setelah ia mengalami kecelakaan.” Terang Hyobyun.

Ia melirik Jeoran.

“Bukankah begitu Jeoran?” ucapnya.

©©©©©©©

“Aku lama-lama muak dengan Hyobyun. Bisa-bisanya ia berkata bohong seperti itu.” Cletuk Eunjo kesal.

Jeoran diam. Ia hanya memandang cangkir kopi yang ada di hadapannya.

“Jeo, kenapa kau tidak bilang yang sebenarnya? Kenapa tidak kau ceritakan saja?” ujar Eunjo.

“Eh ya? Apa kau bilang?” ujar Jeoran.

“Kau tidak mendengarkanku ternyata.” Sahut Eunjo kecewa.

“Oh ya kenapa kau tidak menunjukkan buku diarynya Yesung?” cletuk Eunjo.

“Tidak bisa.” Ucap Jeoran.

“Waeyo?” sahut Eunjo.

“Aku sudah memberikannya ke Yesung.” Ucap Jeoran lalu menyesap kopinya.

“Mwo?” sahut Eunjo.

“Aku harap dia membacanya.” Ujar Jeoran.

“Apa kau yakin dia akan mengingatnya?” tanya Eunjo.

“Entahlah~ jika dia benar-benar mencintaiku dia akan mengingatku. Kita bisa saja berbicara bohong, tapi kita tidak bisa membohongi hati kita. Jika hati kita memiliki cinta maka hati kita memiliki rasa yang sulit untuk di lupakan. Bukankah rasa cinta sungguh melekat di benak tiap orang?” terang Jeoran.

“Ku harap dia mengingatmu sebelum ia memiliki hubungan yang lebih jauh dengan nenek sihir itu.” Ujar Eunjo.

“Siapa nenek sihir itu?” sahut seorang namja.

Eunjo dan Jeoran menoleh.

“Kyu~ sedang apa kau di sini?” tanya Eunjo.

“Aku ingin menemui Jeroan. Apa salah?” sahut Kyuhyun.

“Dan siapa dia?” tanya Eunjo menunjuk seorang yeoja.

Kyuhyun menengok ke belakangnya.

“Yeoja chingumu?” cletuk Eunjo.

“Namaku Hyekyu dan aku tidak sudi di bilang yeoja chingu namja seperti dia.” Cletuk Hyekyu mendekati Eunjo.

“Annyeong Hyekyu. Ada urusan apa ke Seoul?” sapa Jeoran rama.

“Annyeong~ aku hendak membantumu.” Sahut Hyekyu.

“Hya Kyu kau kenapa?” tanya Eunjo yang melihat Kyu cemberut.

“Duduklah Hyekyu, Kyuhyun.” Ucap Jeoran.

Hyekyu duduk lalu ia memandang Kyuhyun yang masih berdiri.

“Kenapa kau?” ucap Hyekyu kepada Kyuhyun.

Kyuhyun duduk di sebelah Hyekyu lalu berkata,

“Memangnya apa salahku hingga para yeoja berkat sinis kepadaku?”

“Astaga~ ternyata kau tersinggung dengan perkataan Hyekyu.” Sahut Eunjo.

Jeoran tersenyum.

“Jelas-jelas punya banyak salah pura-pura tak bersalah.” Cletuk Hyekyu.

“Jangan jadi playboy!” sahut Eunjo.

“Bersikaplah lebih lembut kepada yeoja.” Sahut Jeoran.

“OK aku akan mencoba berubah. Maaf ya buat siapapun di sini yang tersakiti karena ulahku.” Ucap Kyuhyun.

“OK sekarang ke pokok permasalahannya. Tadi kau bilang ingin membantu Jeoran kau ingin membantu apa?” tanya Eunjo kepada Hyekyu.

©©©©©©©

“Ini rumahnya?” cletuk Hyekyu memandang rumah megah yang ada di hadapannya.

“Ye~” jawab Kyuhyun.

“Dia ada di rumah bukan?” sahut Hyekyu.

“Ye~” jawab Kyuhyun singkat.

Ia menekan bel rumah dan tak beberapa lama kemudian seseorang membukakan pintu. Mereka masuk dan di antarkan ke halaman belakang.

“Dia punya kolam renang?” cletuk Hyekyu.

Kyuhyun mengangguk.

Hyekyu memandangi namja yang sedang berenang. Namja itu berenang gaya bebas kemudian menepi dan naik dari kolam renang. Ia mengambil handuk dan menggenakannya. Namja itu berjalan mendekati Hyekyu.

“Kau yeoja yang waktu itu bukan?” tanya namja itu.

“Ne Siwon oppa~” sahut Hyekyu.

Siwon tersenyum.

“Omona oppa kau lebih tampan dari pada di layar kaca.” Cletuk Hyekyu.

Siwon tersenyum lagi.

“Berhentilah merayu calon istriku dan cepat ganti pakaian sana. Ada yang ingin kami bicarakan.” Cletuk Kyuhyun.

“Hya Kyu!!! Aku bukan calon istrimu. Siwon oppa tidak merayuku dan apakah tidak memiliki sopan santun?” sentak Hyekyu.

Siwon tertawa.

“Kalian lucu sekali. Aku menunggu undangan pernikahan dari kalian.” Cletuk Siwon lalu beranjak pergi.

“Mwo? Aku tidak ingin menikah dengan Kyuhyun!” cletuk Hyekyu.

“Mwo? Kau ingin menikah denganku?” sahut Kyuhyun lalu tertawa.

Hyekyu langsung memukul Kyuhyun.

©©©©©©©

“Apa yang ingin kalian bicarakan?” ucap Siwon.

“Ini soal Yesung.” Jawab Kyuhyun.

“Aku ingin membantu Yesung mengembalikan ingatannya.” Ucap Hyekyu.

“Lalu apa hubungannya denganku?” sahut Siwon.

“Hyung aku tahu kau kesal dengan Yesung. Tapi masalahnya yang salah bukan dia. Dia hanya korban hyung.” Sahut Kyuhyun.

“Apakah oppa tidak kasian dengan Jeoran? Dia yang paling menderita sekarang. Lebih menderita dari siapapun. Aku bisa merasakannya. Jika aku ada di posisinya mungkin aku tidak sanggup lagi untuk hidup.” Cletuk Hyekyu.

“Apa yang bisa aku bantu?” tanya Siwon.

“Berbicaralah kepada mereka.” Jawab Kyuhyun.

“Tidak bisa. Aku tidak bisa berbicarah dengan mereka.” Ujar Siwon.

“Oppa pasti kesal. Tapi bisakah oppa menahan emosi itu? Pura-puralah tidak ada yang terjadi. Pura-pural oppa tidak tahu apa-apa. Tanyakan kepada mereka tentang hubungan mereka dulu. Bagaimana mereka bisa bertemu dan bagaimana mereka bisa jatuh cinta.” Ujar Hyekyu.

“Jika hyung tidak dapat berbicara sendiri, bawalah Hyekyu bersamu.” Sahut Kyuhyun.

“Baiklah.” Ucap Siwon.

“OK Hyekyu jangan takut ya sama Siwon.” Cletuk Kyuhyun.

“Mana mungkin aku takut.” Sahut Hyekyu.

“Ya mungkin saja kau taku jika Siwon melakukan sesuatu padamu.” Sahut Kyuhyun.

“Aku percaya dengan Siwon oppa.” Sahut Hyekyu.

“Baiklah. Jangan mengodanya. Kau milikku.” Sahut Kyuhyun.

“Aku bukan milikmu.” Sahut Hyekyu.

“Kau milikku dan jangan mencoba berpikir untuk mendapatkan Siwon, kau bukan tipenya.” Sahut Kyuhyun.

Siwon tertawa.

“Kehdairan kalian membuatku sedikit terhibur.” Ucapnya.

Hyekyu tersenyum. Ia senang melihat Siwon tersenyum dan tertawa lepas.

“Tapi Kyu~ Hyekyu bisa kok masuk dalam kategori yeoja impianku.” Cletuk Siwon.

“Bukannya kau menyukai Hyobyun~” sahut Kyuhyun.

“Jika aku tidak mendapatkannya, aku akan beralih ke Hyekyu yang menyukaiku.” Ucap Siwon.

“Mana bisa begitu dia calon istriku.” Sahut Kyuhyun.

“Masih calon.” Sahut Siwon.

“Tidak. Aku bukan calon istri Kyuhyun. Stop mengatakan itu Kyu.” Sahut Hyekyu.

Kyuhyun mendesah.

“Tanyakan pada appamu saja. Dia sudah menentukan tanggal pernikahan kita.” Ujar Kyuhyun.

“Kau pasti bohong.” Sahut Hyekyu.

“Jika tidak percaya, hubungi saja appamu.” Sahut Kyuhyun.

“Kalian seperti anak kecil saja. Aku jadi mengerti kenapa kalian di jodohkan.” Ucap Siwon.

Kyuhyun dan Hyekyu memandang Siwon tertegun.

©©©©©©©

Jeoran menikmati sarapannya. Ia sarapan sendiri. Ahjumma dan ahjussinya sudah berangkat kerja. Ia hanya di temani Hyukjae, bodygourdnya.

”Apakah pekerjaanmu membosankan?” cletuk Jeoran.

”Eh? Ah~ tidak juga.” sahut Hyukjae.

”Apakah kau memiliki kekasih?”

Hyukjae tersentak.

”Be… Be… Belum.” ucapnya.

”Kau pasti sibuk sekali. Sampai-sampai tidak memiliki kekasih. Seharusnya kau sudah memiliki kekasih dan menikah.” cletuk Jeoran.

”Hehehe kau bisa saja.” sahut Hyukjae.

”Apa perlu aku bantu?” ujar Jeoran.

”Mwo? Tidak, tidak, tidak perlu.” sahut Hyukjae.

Jeoran bangkit. Ia mengangkat piring dan gelasnya.

”Biar aku saja.” tawar Hyukjae.

”Tidak perlu. Aku bukan anak kecil.” cletuk Jeoran lalu berjalan menujuh ke dapur.

”Aku punya chingu yang mungkin cocok denganmu.” cletuk Jeoran sekembalinya dari dapur.

”Chi chi chingu? Chingumu yang itu?” ucar Hyukjae gelagapan.

”Waeyo? Kenapa kau tiba-tiba gugup seperti itu?” sahut Jeoran.

Hyukjae memalingkan wajahnya.

”Bukan apa-apa.” ucapnya.

”Jinca? Menurutmu dia cocok dengan Siwon tidak?” sahut Jeoran.

”Mwo? Siwon?” sahut Hyukjae tertegun.

”Ne~ dia menyukai Siwon. Yang aktor itu~ Aku hendak mencomblangkan mereka. Siapa tahu mereka bersatu. Aku ingin membalas budiku kepadanya.” terang Jeoran.

”Ku rasa pantas-pantas saja.” ucap Hyukjae.

”Tapi apakah Siwon menyukainya?” sahut Jeoran.

”Kemungkinan itu pasti ada.” Ucap Hyukjae.

“Kenapa kau mendadak pucat seperti itu? Apakah kau tidak suka aku menjodohkan Siwon dengan Eunjo?” cletuk Jeoran.

Hyukjae mulai gelagapan.

“Sudah katakan padaku, kau suka dengan Eunjo bukan?” goda Jeoran.

Hyukjae menggeleng.

“Lalu ini apa?” sahut Jeoran menunjukan sebuah gambar dari HP.

Hyukjae tertegun. Ia mengecek HPnya. Ia mencari HPnya di sakunya tapi ia tidak menemukannya.

“Itu HPku? Sejak kapan?” cletuk Hyukjae.

Jeoran mengangguk.

“Dari mana foto ini?” tanya Jeoran.

“Aku mengambilnya secara diam-diam.” Jawab Hyukjae.

“Ini foto saat Eunjo masih SMP. Kau menyukainya sejak SMP?” tanya Jeoran mengintogasi.

Hyukjae mengangguk.

“Jangan-jangan kau bocah yang waktu itu.” Cletuk Jeoran.

Hyukjae mendesah.

“Kau pasti pernah mendengar nama Allrisesilver.” Ujar Hyukjae.

“Ya, aku tahu. Teman sekolahku banyak yang menyukainya. katanya dia dancer. Memang kenapa?” Ucap Jeoran.

“Itu aku.” Sahut Hyukjae.

“Mwo???” sahut Jeoran.

©©©©©©©

“Apa yang kau lamunkan?” tanya Hyobyun kepada Yesung yang melamun.

“Tidak apa-apa.” Ujar Yesung.

“Kau yakin?” tanya Hyobyun khawatir.

“Ya tidak ada apa-apa. Aku hanya merasa…”

“Merasa apa?” sahut Hyobyun.

“Ada yang hilang.” Ucap Yesung.

Hyobyun terdiam. Ia sedikit gelisah.

“Tentu saja ada yang hilang. Kau belum mengingat kenangan kita berdua. Tapi itu tidak penting lagi. Yang penting kita bisa bersama.” Ucap Hyobyun memeluk lengan Yesung.

“Apakah masih lama.” Cletuk Yesung.

“Apanya?” sahut Hyobyun.

“Pesanan kita.” Sahut Yesung.

“Ini restoran bukan rumah makan cepat saji, jadi sedikit lama.” Sahut Hyobyun.

“Hai~ boleh kami bergabung?” cletuk seseorang.

Hyonyun dan Yesung mendongak.

“Siwon~” ucap Hyobyun.

“Hyekyu~” ucap Yesung menatap yeoja yang ada di samping Siwon.

Siwon dan Hyekyu tersenyum.

“Jadi boleh kami bergabung?” tanya Siwon sekali lagi.

“Tentu.” Cletuk Yesung.

Siwon dan Hyekyupun duduk di hadapan Yesung dan Hyobyun.

“Kalian sudah pesan makanan?” tanya Siwon.

“Sudah.” Ucap Hyobyun.

“Baiklah kami mau pesan makanan dulu.” Ucap Siwon.

“Oppa~ pilihkan yang enak ya.” Ucap Hyekyu.

Siwon mengangguk. Ia memanggil pelayan dan mulai memesan.

“Oh ya Hyobyun, kau ingat dia?” tanya Yesung.

“Siapa? Hyekyu?” sahut Hyobyun.

“Ye~” sahut Yesung.

Hyobyun mengangguk.

“Sekarang giliranku.” Sahut Hyekyu.

“Maksudnya?” sahut Yesung.

“Oppa ingat Siwon oppa?” sahut Hyekyu.

Yesung mengangguk.

“Oppa ingat komentar oppa dulu waktu melihat Siwon oppa di layar kaca?” sahut Hyekyu.

Wajah Yesung mendadak merah.

“Waeyo oppa? Kau tidak ingat?” goda Hyekyu.

“Memangnya apa komentarnya?” sahut Siwon.

“Iya, apa?” sahut Hyobyun.

“Yesung oppa bilang dia ingin memiliki otot seperti Siwon oppa dan dikejar-kejar yeoja seperti Siwon oppa.” Ujar Hyekyu lalu tertawa.

“Bohong!” sahut Hyobyun.

“Apakah benar begitu?” tanya Siwon.

Hyekyu mengangguk.

“Lihat saja wajah Yesung oppa saat ini. Pasti sangat malu sehingga wajahnya merah seperti itu.” Ucap Hyekyu.

“Apakah sudah tercapai?” cletuk Yesung.

“Maksdunya?” sahut Hyekyu.

“Katanya jika kau bertemu dengan Siwon, kau akan memeluknya lalu menciumnya. Apakah sudah terwujud?” sahut Yesung.

Giliran Hyekyu yang wajahnya merah.

“Sebagian.” Sahut Siwon.

“Sisanya akan terwujudkan saat kita menikah nanti.” Lanjutnya.

“Kau akan menikah dengannya?” sahut Hyobyun.

“Ye~ apa ada yang salah?” sahut Siwon memandang Hyobyun.

“Tidak apa-apa. Hanya saja apakah kau tidak takut fansmu berkurang karena kau akan menikah?” ujar Hyobyun.

“Kau sendiri bagaimana? Kau tidak takut?” sahut Siwon denganpenakan di akhir kalimatnya.

Hyobyun terdiam.

“Yesung oppa kapan menikah?” cletuk Hyekyu.

“Agustus.” Jawab Yesung.

“Cepat sekali. Sebulan lagi.” Sahut Hyekyu.

“Dua bulan lagi Hyekyu. Rencanya kami menikah akhir Agustus.” Ucap Yesung.

Hyekyu Mengangguk.

“Lalu kau sendiri bagaiman?” tanya Yesung.

Hyekyu tidak mengerti ia hanya memandang Yesung.

“Kami akan menikah bulan Oktober.” Sahut Siwon.

“Bukankah kau di jodohkan dengan Kyuhyun?” sahut Yesung memandang Hyekyu.

Hyekyu mendesah.

“Ternyata oppa ingat namja sialan itu.” Ucap Hyekyu.

“Buat apa menikah jika tidak saling mencintai. Hyekyu hanya mencintaiku. Dan aku hanya mencintainya. Tak di ragukan lagi jika kami menikah. Lagi pula kita masing-masing mempunyai kenangan pertama. Pandangan pertama saat kita berjumpa. Rasanya sungguh indah.” Sahut Siwon.

“Ya waktu itu ya~ aku jadi malu.” Sahut Hyekyu menutup mukanya.

“Kau sendiri bagaimana? Apa kenanganmu bersama Hyobyun?” sahut Siwon memandang Yesung.

©©©©©©©

“Siwon aku ingin bicara denganmu.” Ujar Hyobyun menarik tangan Siwon.

“Besok saja bicarnya. Aku ingin mengantarkan Hyekyu dulu.” Sahut Siwon.

Hyobyun tidak melepaskan tangannya.

“Ini penting.” Ujar Hyobyun.

“Baiklah katakan ada apa?” ujar Siwon.

“Aku ingin bicara berdua denganmu.” Ujar Hyobyun.

“Baiklah.” Ujar Siwon.

Ia membisiki Hyekyu dan memberikan yeoja itu sebuah kunci. Hyekyu beranjak pergi. Siwon menarik tangannya lalu mengecup keningnya.

“Sekarang kau bisa pergi.” Ujar Siwon kepada Hyekyu.

Lalu Hyekyu benar-benar melangkah pergi meninggalkan Siwon dan Hyobyun.

“Kenapa kau mengecupnya keningnya?” cletuk Hyobyun.

“Waeyo? Dia kekasihku. Apa aku salah?” sahut Siwon.

“Aku tidak suka.” Sahut Hyobyun.

“Kau cemburu?” sahut Siwon.

Hyobyun menggeleng.

“Sudah lupakan. Bukan itu yang ingin aku bahas.” Sentak Hyobyun emosi.

“Apa yang ingin kau bahas.” Ujar Siwon.

“Apa yang kau rencanakan?” sahut Hyobyun.

“Apa maksudmu?” Sahut Siwon.

“Kau merencanakan sesuatu bukan? Ya kan? Kau ingin merusak hubunganku dengan Yesung.” Sentak Hyobyun.

“Bukankah kau yang merencanakan sesuatu?” sahut Siwon.

“Apa?” sahut Hyobyun.

“Kau yang merencakan ini semua. Kau berbohong kepada Yesung. Kau merusak hubungan Yesung dengan Jeoran.” Sentak Siwon.

“Yeoja itu yang merusak hubunganku terlebih dahulu.” Sentak Hyobyun.

“Kau sudah buta. Kau dibutakan dunia mayamu itu dunia khayalanmu itu. Kau tidak dapat membedakan mana yang may dan mana yang nyata. Aku kasihan padamu.” Ujar Siwon.

Ia menari nafas lalu berkata lagi.

“Kau mungkin saja memiliki raganya. Tapi kau tidak mungkin bisa memiliki hatinya. Hatinya hanya ada Jeoran.”

Hyobyun menggeleng.

“Tidak! Di hatinya ada aku!!!” sentak Hyobyun.

“Berhenti mempermainkan orang lain Hyobyun!!!” sentak Siwon.

“Bagaimana perasaanmu jika kau di permainkan? Apakah kau bisa merasakan jika kau ada di posisi Yesung saat ini? Atau di posisi Jeoran? Aku yakin kau tidak akan kuat jika kau ada di posisin Jeoran saat ini. Karena kau lemah. Maka dari itu kau gunakan cara picik seperti ini. Karena kau lemah.” Lanjut Siwon.

Hyobyun menangis.

“Kau tidak bisa menipuku lagi. Berhentilah berpura-pura menangis, meminta dikasihani.” Sentak Siwon lalu meninggalkan Hyobyun sendiri.

Hyobyun terduduk, ia menangis.

“Aku benar-benar menangis Siwon.” Ucap Hyobyun.

“Aku tidak menyangka kau akan setega itu.” Lanjutnya.

©©©©©©©

“Kau sudah mengantarkan Hyobyun?” tanya seseorang kepada Yesung.

“Ani~ aku meninggalkannya. Aku tidak enak badan. Dia bersih keras menyuruhku untuk tetap makan malam. Ku rasa ia masih lapar. Maka dari itu aku kabur darinya.” Ucap Yesung lalu menujuh ke sebuah kamar.

Ia mengunci kamarnya dari dalam. Ia melepaskan jas yang ia kenakan beserta dasinya. Ia menujuh ke meja yang terletak di ujung. Lalu ia meraih sebuah buku diari.

“Aku harus mengingat kenangan itu.” Ucap Yesung lalu membaca buku diari yang ia pegang.

©©©©©©©

Yesung membuka matanya. Ia bangkit dari tempat tidurnya. Sesuatu terjatuh. Ternyata buku diari. Semalaman ia membaca buku diari itu. Ia meraih buku diari itu.

“Aku merasa aku menulis semua ini.” Ucap Yesung.

Ia mengangkat tangan kanannya dan meletakkannya di dadanya. Ia merasakan degupan jantungnya.

“Perasaan ini… apakah benar malaikat yang aku maksud adalah So Jeoran?’ ucapnya.

©©©©©©©

“Gawat!!! Kenapa Jeoran kelaur tidak bilang-bilang? Jika ada apa-apa bagaiman?” ujar Hyukjae khawatir.

Ia memandangi ponselnya.

“Apakah aku harus menghubungingi Eunjo?” ujarnya.

Ia berpikir. Semienit kemudian ia menghubungi Eunjo.

“Ehm… ini chingunya Jeoran? ……… aku Hyukjae, bodygaurdnya Jeoran. …………… ia dia pergi tidak bilang-bilang. Aku sudah mencoba menghubunginya tapi tidak bisa. Dia tidak bersamamu saat ini? ………… apakah kau tempat di mana dia sering pergi? ……………… aku sudah ke sana mereka bilang dia memang ke sana tapi baru saja pergi. …………………… bagaimana ya aku tidak tahu di mana dia dimakamkan. …………… bukankah kau sedang kerja? ……………………………. Baiklah aku akan menjemputmu.”

Hyukjae mendesah. Ia memasukkan HPnya di sakunya.

“Astaga apa ini hanya rencana Jeoran saja agar aku dekat dengan Eunjo?” cletuknya.

©©©©©©©

“Maaf nona, apa ada yang bisa saya bantu?” tanya seorang suster kepada seorang yeoja yang berdiri di depan pintu.

Yeoja itu berbalik.

“Tidak ada. Saya hanya ingin melihat-lihat.” Ucap yeoja itu.

Suster itu tersenyum.

“Ternyata nona So Jeoran. Apakah anda ingin mengenang masa lalu anda di sini?” ujar suster itu.

Jeoran mengangguk.

“Saya hanya sebentar di sini.” Ucap Jeoran.

Lalu ia melangkah pergi keluar dari rumah sakit dengan mata berlinang.

“Jangan menangis~” ucapnya pelan.

©©©©©©©

“Apa dia tidak ada di rumah?” sentak Hyobyun.

“Lalu di mana dia?” tanya Hyobyun tidak sabaran.

“Saya juga tidak begitu tau nona. Katanya kemarin tidak enak badan. Mungkin saja ia membeli obat atau sekedar jalan-jalan.” Ucap seorang ahjumma.

“Lalu apa ada orang di rumah?” tanya Hyobyun.

“Tuan dan Nyonya berangkat ke luar kota sebelum tuan muda pergi.” Jawab ahjumma itu.

Hyobyun mendesah. Ia menujuh ke mobilnya dan masuk ke dalam. Ia mengambil ponselnya dari sling bagnya. Ia mencoba menghubungi Yesung tapi tidak bisa. Yesung menonaktifkan ponselnya.

“Aish~ kau dimana Yesung~?”

©©©©©©©

Jeoran tersenyum.

“Yesung~ apakah kau ingat~ kau menemukanku di tempat ini dan membuntutiku hingga kau mendapatkan alamatku dan segala hal tentang diriku.?” Ucap Jeoran.

Lalu ia melangkahkan kakinya menukuh ke sebuah wahana. Ia mencoba berbagai wahana untuk membuatnya mengenang masa itu dan menghilangkan tekanan berat di hatinya.

Setelah cukup lelah ia memutuskan membeli makanan. Ia duduk sendiri tanpa di temani siapapun. Ia merasa ada seseorang yang memperhatikannya. Ia memandang sekitarnya, mencari apakah ada orang yang memperhatikannya. Ia harap penyamarannya tidak ketahuan.

Setelah itu ia ke luar dari taman hiburan dan menujuh ke taman kota. Ia duduk di bangku taman yang kosong. Ia duduk sendiri. Ia memejamkan matanya dan merasakan angin yang menempa dirinya. Ia merasa ada orang di sampingnya.

‘Saranghae~’

Suara itu, membuat Jeoran tidak percaya. Ia bisa mendengar suara itu.

‘Apakah ini mimpi? Kenapa aku bisa mendengarkan suaramu?’ batin Jeoran.

‘Tetaplah tersenyum Jeoran. Aku tidak bisa hidup tanpa senyummu. Aku begitu mencintaimu.’

‘Apakah itu kau Jungjae?’ ucap Jeoran.

‘Saranghae~’

Jeoran membuka matanya memandang ke sisi kanannya. Sekilas ia dapat melihat wajah Jungjae.

Jeoran mengambil nafas panjang.

‘Ternyata hanya kenangan. Suara itu berasal dari otakku. Kenangan itu masih ada di otakku.’ Batin Jeoran.

Ia memejamkan matanya lagi.

‘Aku menyanginmu~’

‘Siapa?’ batin Jeoran.

‘Tolong jangan bersedih.’

‘Siapa kau?’ tanya Jeoran.

‘Bahagialah. Capai keinginannmu. Raih kebahagianmu. Buat aku bangga atas pengorbananku. Jangan sia-siakan apa yang telah ku lakukan padamu. Nuna~’

‘Sangwoo?’ cletuk Jeoran.

Pelan-pelan ia membuka matanya. Ia memandang ke sisi kirinya. Sekilas ia melihat sesosok wajah yang tersenyum kepadanya.

‘DEG~’

Jeoran merasakan ada perubahan denyut Jantungnya. Seakan-akan jantungnya berbicara dengannya. Ia meletakkan tangannya di dadanya.

“Ternyata kau di sini.” Cletuknya.

Ia mendangak ke langit.

“Begitu banyak yang terjadi. Rasanya campur aduk. Banyak rasa sakit. Tapi rasa sakit itu mulai memudar, karena aku merasa terlindungi oleh rasa sayang dari orang-orang yang menyayangiku.” Ucap Jeoran.

©©©©©©©

“Ini tamannya?” cletuk Hyukjae.

“Ne~ dia sering ke mari saat dia berpacaran dengan Jungjae. Setelah itu dia jarang ke mari. Alih-alih kesini hanya lewat saja.” Ucap Eunjo.

“Jungjae itu…”

“Kekasihnya yang meninggal dulu.” Potong Eunjo.

“Bukankah itu Jeoran.” Seru Hyukjae.

Eunjo memandang apa yang di pandang Hyukjae.

“Apakah benar? Dari cara berpakaiannya…. Iya itu Jeoran. Sudah lama aku tidak melihatnya berpakaian seperti itu.” Cletuk Eunjo.

Merekapun berjalan mendekati Jeoran.

“Apa yang dia lakukan. Kenapa ia melamun. Apakah dia sadar telah menyebrangi jalan?” sontak Hyukjae.

“Andwae Jeoran!!!!” triak Eunjo.

Sebuah mobil mengedim Jeoran yang berada di tengah jalan tersadar. Ia hanya bisa memandang mobil yang mengedim itu. Kakinya terasa kaku. Sekujur tubuhnya seakan-akan mati rasa. Lalu seseorang mendorongnya. Dan seseorang menarik tangannya.

“Kau tidak apa-apa Jeoran?” ucap namja yang menarik tangannya.

Jeoran hanya diam. Ia memadang ke jalan. Sesorang baru saja tertabrak karena berusah menyelamatkannya. Ia merasa sangat mengenal orang itu. Orang itulah yang membuatnya tersadar. Orang itu meneriakkan nama Jeoran.

“Astaga siapa dia?” seru seorang Yeoja.

Jeoran berusaha bangkit. Ia berjalan ke tengah jalan melihat siapa yang terluka karenanya. Ia terguncang. Ia berlutut di dekat orang yang terluka parah itu. Darah segar bercucuran dari kepalah orang itu.

“YESUNG!!!” triak Jeoran.

“Yesung?” ucap namja yang manarik tangan Jeoran.

Namja itu tidak lain adalah Hyukjae. Dan yeoja yang bersamanya adalah Eunjo. Meraka mencoba menyelamatkan Jeoran. Tapi merka kalah cepat dengan Yesung.

“Wae? Wae Yesung?” isak Jeoran kepada Yesung.

“Ja… ja…ngan menangis.” Ucap Yesung terpatah-patah.

Jeoran menghapus air matanya.

“Bertahanlah Yesung! Jika kau mampu bertahan, aku tidak akan menangis. Jika kau mampu bertahan hidup, aku tidak akan menangis seumur hidupku.” Ucap Jeoran mengenggam erat tangan Yesung.

Yesung tersenyum lalu ia tidak sadarkan diri.

Jeoran tersentak.

“Jangan!!! Jangan pejamkan matamu Yesung!!!” triak Jeoran.

“Sudah Jeoran jangan panik lagi. Ambulance sedang menujuh ke mari. Yesung pasti terselamatkan.” Ucap Eunjo.

“Andwae” ucap Jeoran.

“Andwae!!!!” triaknya.

*enaknya di tamatin apa di sambungin?*

To Be Continue…. *aja dech klo gak ada kelanjutannya berarti tamat sampai di sini* #dilempari readers rongokan#

Jangan lupa komentarnya ^^

Klo komentar isi webnya pake’ alamat twitter yach klo ada ^^

It Has To Be You 2 (chapter 6)

Standar

 

Genre: Tragedy, Family, Friendship, Love

Cast: Super Junior, Jeoran, Hyekyu, Eunjo, Hyobyun

PG: 15

 

*PLEASE DON’T BE SILENT READER!!! HELP AUTHOR WITH GIVE COMMENT*

 

it has to be you 2 chapter 6

 

Siwon menutup flat HPnya.

“Bagaimana?” tanya Eunjo.

“Dia tidak mengangkat.” Jawab Siwon.

“Telpon rumahnya.” Sahut Heecul.

Siwon mengangguk. Ia membuka flat HPnya kemudian menghubungi nomor rumah Shin Hyobyun.

“Yoboseyo~ ……. Choi Siwon imnida. Apakah Hyobyun ada di rumah? ………….. Yesung? ………… Jeongmal? … ah ahjumma apakah aku boleh meminta alamat rumah Yesung? ……………….. Gamsahamnida~” ucap Siwon lalu menutup flat HPnya.

“Bagaimana?” tanya Eunjo penasaran.

“ Aku mendapat alamat rumah Yesung.” Cletuk Siwon.

 

©©©©©©©

 

Keesokan harinya

 

“Kau dari mana?” tanya Jeoran yang melihat Hyukjae baru datang.

“Aku baru saja dari rumah teman.” Jawab Hyukjae.

“Kau sudah makan?” tanya Jeoran.

Hyukjae menggeleng.

“Ayo kita makan di luar.” Cletuk Jeoran.

“Kau tidak makan buatan nenek Jang?” tanya Hyukjae.

“Dia sudah tua. Aku tidak ingin merepotkannya lagi. Lagipula saat ini dia sibuk mengurus taman belakang.” Ujar Jeoran.

“Baiklah jika begitu. Aku tahu tempat yang tepat.” Ucap Hyukjae.

 

©©©©©©©

 

“Hyekyu~” panggil seorang ahjussi dari luar rumah.

“Ne~” sahut Hyekyu dari dalam rumah.

“Ada namja yang mencarimu. Cepat kemari!” sahut ahjussi.

“Nugu?” sahut Hyekyu.

“Orang yang kau kenal~ aku juga mengenalnya.” Ucap ahjussi.

Beberapa detik kemudian Hyekyu keluar. Ia terkejut.

“O… oppa~” cletuk Hyekyu.

Namja itu tersenyum lalu berkata,

“Annyeong~”

Hyekyu hanya bisa tertegun.

“A~ ada apa mencariku?” tanya Hyekyu.

“Pertama aku minta maaf atas tindakanku tempo hari. Ke dua aku ingin mengucapkan terimah kasih karena kau menyelamatkan hidupku. Ketiga aku ingin minta bantuan kepadamu.” Ucap namja itu.

“Bantuan apa? Oh ya bagaimana aku harus memanggilmu?” sahut Hyekyu.

“Tolong bantu aku mengingat kembali ingatanku. Panggil aku Yesung.” Sahut namja itu.

“Ne~ Yesung oppa~” ujar Hyekyu.

 

©©©©©©©

 

“Ramennya enak sekali.” Ujar Jeoran.

“Tentu saja.” Sahut Hyukjae.

Lalu mereka terdiam.

“Sampai kapan kita bicara bahasa Ingrris seperti ini?” tanya Hyukjae tiba-tiba.

“Sampai segala urusan terselesaikan.” Ujar Jeoran.

Mereka melanjutkan perjalanan. Beberapa menit kemudian Jeoran berhenti. Ia terdiam.

“Why?” tanya Hyukjae.

Jeoran tidak menjawab. Ia malah melangkahkan kakinya ke suatu rumah. Ia mengikuti alunan melodi yang ia dengar. Saat tiba di mana melodi itu berasal, Jeoran tertegun.

“Ye  ye Yesung~” ucapnya.

Yesung berhenti memetikkan gitar dan memandang Jeoran. Yeoja yang ada di samping Yesung ikut terkejut.

Mata Jeoran mulai berkaca-kaca.

“Benarkah kau Yesung?” tanya Jeoran dalam bahasa Korea.

Hyukjae hanya memandang dari jauh. Ia tidak ingin ikut campur. Ia hanya ingin mengawasi.

“Ne~ Aku Yesung.” Ucap Yesung.

“Apakah aku mengenalmu?” tanya Yesung.

Jeroan menangis.

“Apakah kau tidak ingat lagi denganku Yesung? Apa perlu aku mengingatkanmu?” isak Jeoran.

Kemudian ia mulai bernyanyi

 

Oneuldo nae gieogeul ttarahemaeda
I gil kkeuteseo seoseongineun na
Dasin bol sudo eomneun niga nareul butjaba
Naneun tto I gireul mutneunda

Neol bogo sipdago
Tto ango sipdago
Jeo haneulbomyeo gidohaneun nal

Niga animyeon andwae
Neo eobsin nan andwae
Na ireoke haru handareul tto illyeoneul
Na apado joha
Nae mam dachyeodo joha nan
Geurae nan neo hanaman saranghanikka

 

Yesung mencengkram kepalahnya lalu tidak sadarkan diri.

“Yesung!!!” triak Jeoran panik.

Ia langsung mendekati Yesung.

“Ahjussi!!! Ahjussi!! Tolong!!!” triak Hyekyu memanggil ahjussinya.

Hyukjae berlari mendekat.

“Apa perlu di bawa ke rumah sakit?” cletuknya.

“Aniyo~ ahjussi seorang dokter.” Sahut Hyekyu.

 

 

“Ayo kita pulang. Ini sudah larut. Lagi pula kita dapat menengoknya besok.” Bujuk Hyukjae.

Jeoran menggeleng.

“Pulanglah~ dia tidak apa-apa. Besok kau bisa menengoknya.” Ucap ahjussi yang berada bersama mereka.

Jeoran mengenggam tangan Yesung. Ia terus menangis.

“Pulanglah~ kau butuh istirahat juga. Jika dia sadar aku akan memberitahu Yesung oppa untuk menemuimu. Aku tahu siapa kau. Kau penyanyi terkenal itu. Aku tidak tahu apa hubunganmu dengannya. Tapi setiap mendengar lagu itu ia selalu begini. Saat ia sadar, ia mengingat sesuatu. Ku harap saat sadar ia mengingat dirimu.” Ucap Hyekyu..

Akhirnya Jeoran memutuskan untuk pulang ke tempat tinggal yang di rawat oleh nenek Jang. Saat tiba di rumah nenek Jang sungguh khawatir dengan kondisi Jeoran.

“Ada apa dengannya?” tanya nenek Jang.

“Ceritanya panjang~” ucap Hyukjae.

 

©©©©©©©

 

Keesokan harinya

 

“Dimana dia?” tanya Jeoran.

“Dia… dia…”

Jeoran mencengkram tangan Hyekyu.

“Katakan padaku dimana dia!!!” triak Jeoran.

“Jeo~ tenang~” sahut Hyukjae mencoba melepaskan tangan Jeoran dari tangan Hyekyu.

“Aniyo~ dia berjanji menyuruh Yesung untuk menemuiku taoi mana? Mana? Dia tidak menemuiku? Bahkan dia tidak mau mengatakan di mana Yesung saat ini.” Sentak Jeoran.

“Jeo! Apa yang kau lakukan di sini.” Sahut sebuah suara.

Semua mata memandang orang itu.

Orang itu berjalan mendekati.

“Ada apa ini?” tanya orang itu.

Jeoran melepaskan cengkramannya. Ia terduduk menangis.

“Mianhae~” ucap Hyekyu menitikkan air mata.

“Sebenarnya apa yang terjadi?” tanya orang yang baru datang itu.

“Kyu~ kau mengenal Jeoran?” cletuk Hyekyu.

Kyuhyun terdiam.

“Tentu saja aku mengenalnya. Dia yeojachingu saudaraku, saudarku yang sudah meninggal.” Ucap Kyuhyun lalu terduduk.

“Jeoran~ apa yang terjadi?” tanyanya kepada Jeoran yang menangis.

Hyekyu menelan ludah. Akhirnya ia tahu siapa yeoja yang dimaksud Siwon.

“Ini ada sakut pautnya dengan oppaku.” Cletuk Hyekyu.

“Oppamu? Ada apa dengan oppamu?” sahut Kyuhyun.

“Dia bukan oppa kandungku. Aku hanya merawatnya saat dia tidak mengingat dirinya.” Ucap Hyekyu.

“Namja itu Yesung. Kemarin ia kemari, Jeoran menemukannya saat ia memtikkan gitar. Lalu ia pingsan dan kami meninggalkannya untuk di rawat Hyekyu. Kami berniat menemuinya keesokan harinya, hari ini. Tapi sepertinya namja itu tidak ada di sini.” Sahut Hyukjae.

“Kemarin sesorang menghubunginya. Ia mengatakan ia keluarganya. Lalu yeoja itu membawanya pulang. Ia mengaku ia calon istrinya Yesung.” Cletuk Hyekyu.

“Kau tahu siapa yeoja itu?” tanya Kyuhyun bangkit.

Hyekyu mengangguk.

“Shin Hyobyun.” Ucap Hyekyu.

“Bukankah dia aktris. Lawan main Choi Siwon di serial drama terbaru itu.” Sahut Hyukjae.

“Siwon? Ya benar~ sepertinya aku tahu bagaimana cara menemukan Yesung. Jeoran bangunlah aku akan membawamu menemui Yesung.” Sahut Kyuhyun.

Jeoran bangkit.

“Mengapa kau membantuku menemuinya? Bukankah kau tidak ingin aku menginatnya lagi?” ujar Jeoran ketus.

“Karena aku tidak ingin melihatmu menangis. Aku ingin melihatmu bahagia. Tersenyum seperti dulu lagi.” Ucap Kyuhyun.

 

©©©©©©©

 

“MWORAGO?” sahut Siwon.

“Aish~ yeoja itu tidak pernah sedetik saja tidak membuat masalah. Baiklah aku akan menangani yang satu ini.” Lanjut Siwon menutup flat HPnya.

Ia mencengkram HPnya kemudian membantingnya ketembok. Ia mendesah.

“Baiklah Shin Hyobyun, jika kau ingin berperang aku akan melawanmu. Kau perlu tahu apa arti cinta yang sebenarnya.” Ucap Siwon.

Ia meraih kunci mobilnya dan berjalan ke gerasi. Ia membuka pintu mobilnya yang berwarna hitam. Ia menyalakan mesinnya, menarik handrem, lalu memasukkan gigi kemudian ia menancapkan gas.

Ia berhenti di suatu tempat. Dan turun dari mobilnya. Ia menarik tangan seorang yeoja dengan kasar.

“Apa yang kau lakukan. Lepaskan!!!” sentak yeoja itu.

“Hyobyun~ kau boleh saja mencintai seseorang. Tapi kau tidak boleh berbohong seperti itu.” Ujar Siwon.

“Hey apa yang kau lakukan!” seru seseorang.

Orang itu berjalan mendekati.

“Siwon~ apa yang kau lakukan.” Ucap orang itu ketika melihat wajah Siwon.

“Kau ingat denganku Yesung?” tanya Siwon.

Yesung mengangguk.

“Apakah kau mengingat Jeoran?” tanya Siwon lagi.

Yesung mengangguk.

“Aku memberikan lagu ciptaanku untuk dinyanyikan olehnya. Waeyo?” ujar Yesung.

“Apa hubunganmu dengan Jeoran?” tanya Siwon sekali lagi.

“Komposer dengan penyanyi.” Jawab Yesung.

“Lalu apa hubunganmu dengan Hyobyun?” tanya Siwon untuk kesekian kalinya.

“Dia calon istriku.” Ujar Yesung.

 

©©©©©©©

 

“Hyung~ aku beberapa kali menghubungimu tidak bisa. Sebenarnya apa yang terjadi?” tanya Kyuhyun.

Siwon hanya duduk tertunduk. Ia memutar-mutar cangkir kopinya.

“Ini buruk.” Ucap Siwon pelan.

“Apa yang buruk?” tanya Kyuhyun.

“Yesung hilang ingatan. Dia tidak dapat mengingat kejadian sau setengah tahun yang lalu. Kemudian ia menerima ingatan palsu dari seseorang yang mengaku calon istrinya.” Jawab Siwon.

“Hyobyun~” sahut Kyuhyun.

“Yeoja itu telah memanipulasi Yesung. Aktingnya hebat. Ia juga dapat mengarang cerita sedemikian rupa. Sepertinya ia layak mendapatkan adwards untuk ini.” Sahut Siwon.

“Apa yang harus ku katakan kepada Jaerin?” sahut Kyuhyun bimbang.

“Katakan kepadanya yang sebenarnya.” Sahut Siwon.

Kyuhyun mendesah.

“Ini akan menjadi flash back.” Cletuk Kyuhyun.

 

©©©©©©©

 

Keesokan harinya

 

 

Joeran menanti seseorang. Matanya tidak berhenti memandang pagar rumah yang ada di sebrangnya. Lima menit kemudian seorang namja keluar.

“Yesung ah~” panggil Jeoran menahan Yesung.

“Ne, ada apa?” ucap Yesung.

“Kau mengenalku?” tanya Jeoran.

Yesung mengangguk.

“Kau yang menyanyikan lagu ciptaanku. Kau So Jeoran.” Ucap Yesung.

“Kau ingat semuanya?” tanya Jeoran lagi.

“Ehm~ belum. Maaf aku buru-buru. Aku mau membeli cincin.” Ucap Yesung.

“Cincin? Cincin apa?” sahut Jeoran.

“Cincin pernikahan. Aku akan segera menikah dengan Shin Hyobyun.” Ucap Yesung.

Jeoran mulai menitikkan air mata. Ia membuka sling bagnya. Mengambil sebuah buku diari.

“Ini untukmu.” Ucap Jeoran memberikan buku diari kepada Yesung.

Yesung menerimanya.

“Sebenarnya itu milikmu.” Ucap Jeoran dengan berlinang air mata.

“Ku harap kau dapat mengingatnya.” Isak Jeoran kemudian.

“Ne gomawo~” ucap Yesung.

Ia beranjak meninggalkan Jeoran.

Jeoran terduduk menangis. Ia tidak merasa sakit menerima kenyataan yang pahit.

Yesung tidak mengerti kenapa Jeoran menangis. Ia membalikkan tubuhnya dan menatap Jeoran. Yeoja itu menangis. Ia semakin tidak mengerti melihatnya. Ia merasa ada sesuatu yang salah. Dan ia merasa ia tidak asing dengan tangisan itu.

 

 

“Ada angin apa kau ingin kemabali ke Seoul?” tanya Kyuhyun sembari memasukkan koper ke dalam bagasi mobilnya.

“Aku ingin membantu Yesung oppa mengingat kemabli ingatannnya.” Sahut Hyekyu.

“Kau serius akan melakukannya?” tanya Kyuhyun.

Hyekyu mengangguk.

“Tentu saja. Aku tidak akan membiarkannya menderita karena kehilangan ingatanya.” Cletuk Hyekyu.

“Tapi bagaimana jika dia tidak menginginkan kenangan itu?” tanya Kyuhyun serius.

Hyekyu mencubit lengan Kyuhyun.

“Tidak mungkin Yesung oppa tidak menginginkan kenangan itu. Itukan kenangan yang membuatnya bertahan hidup. Kenangan yang tidak akan pernah ia lupakan.” Omel Hyekyu.

“Buktinya dia melupakannya.” Cletuk Kyuhyun.

“Aish~ kau ini mengajak bercanda denganku.” Sentak Hyekyu.

Kyuhyun tertawa.

 

©©©©©©©

 

Hyukjae melirik Jeoran dari kaca spion tengah. Yeoja itu tidak menangis lagi. Tapi dari wajahnya terukir sangat jelas luka yang begitu dalam. Wajahnya pucat pasih. Pandangannya kosong. Matanya sedikit merah.

Hyukjae jadi mengingat Sangwoo. Ia memiliki paras yang sama dengan Jeoran. Memang benar karena mereka kembar. Tapi mereka kembar bersaudara. Jadi ada beberapa perbedaan. Saat melihat Jeoran seperti ini, ia selalu mengingat kembali Sangwoo. Ia menganggap Sangwoo sepertinya saudaranya sendiri. Namja itu selalu bersikap baik dengannya. Karena kebaikannya ia tidak pernah membagi penderitaannya dengan Hyukjae.

Sangwoo selalu merehasiakan sesuatu kepada Hyukjae. Sesuatu yang pribadi. Ia tidak ingin Hyukjae mengetahui yang sebenarnya. Sangwoo tidak ingin siapaun tahu. tapi saat ini semuanya telah terbongkar. Akhirnya Hyukjae mengetahui penyebab Sangwoo berekspresi seperti Jeoran saat ini. Itu karena luka yang ia simpan sendiri. Sangwoo tidak pernah menceritakan yang sebenarnya tentang siapa dirinya. Perasaanya~

Hyukjae menyalakan musik agar membuat Jeoran tenang. Lagu yang di sukai Sangwoo. Ia berharap Jeoran menyukainya.

“Lagunya enak~ ini soundtrack bukan?” ujar Jeoran yang tiba-tiba membuka mulut.

Ekspresinya sudah berubah.

“Ne~” sahut Hyukjae.

“Ini lagu kesukaan Sangwoo.” Lanjut Hyukjae.

“Oh ya aku hampir lupa dengan saudara kembarku sendiri.” Cletuk Jeoran.

“Andai saja ia mengatakan langsung kepadaku. Pasti aku senang sekali mengetahui aku masih memiliki saudara. Aku ingin mengajaknya jalan-jalan. Membuat kenangan dan berbagi layaknya kakak adik. Tapi kini dia telah pergi meninggalkanku.” Ucap Jeoran.

“Kau sedih?” tanya Hyukjae.

“Tentu~” ucap Jeoran pelan.

Ekspresinya kembali sedih.

“Aku ingin tahu seperti apa dia. Bisakah kau menceritakan padaku?” cletuk Jeoran.

“Dia tidak jauh berbeda denganmu. Dia memiliki wajah yang hampir sama denganmu. Hanya mata kalian berbeda. Aku pernah melihat foto orang tuamu. Matamu menurun eommamu dan mata Sangwoo menurun appamu.” Terang Hyukjae.

“Jinca? Apa kau memiliki foto mereka?” sahut Jeoran.

“Tentu saja. Nyonya Kang~ ahjumma mu itu pasti memilikinya. Hanya saja ia menyimpannya di gudang. Itu kenangan terburuknya. Kau pasti masih ingat ceritaku tbeberapa waktu lalu. Hubungan mereka tidak baik.” Ujar Hyukjae.

“Lalu~ Seperti apa lagi Sanwo?” tanya Jeoran antusias.

Hyukjaepun mulai bercerita semabari menyetir. Setidaknya ia dapat menghapus sejenak ekspresi kesedihan di wajah Jeoran.

 

©©©©©©©

 

Jeoran memandangi satu demi satu foto dari album yang ada di pangkuannya saat ini. Sesekali ia tersenyum. Seharusnya ia menitikkan air matanya. Seharusnya ia menangis karena tidak pernah bertemu dengan mereka. Ia dapat tegar menghadapi hidupnya yang begitu menyedihkan.

“Appa~ eomma~ kalian pasangan yang begitu serasi. Aku senang dapat melihat wajah kalian meski aku tidak pernah bertemu dengan kalian. Aku sungguh senang~ karena akhirnya aku mengetahui kalian. Meski kalian telah tiada~ tapi aku merasa kalian sungguh dekat denganku.

Appa~ eomma~ besok aku akan berkunjung ke makam kalian. Tunggu aku ya~” ucap Jeoran sembari memandangi foto kedua orang tuanya.

Kemudian ia menutup album itu dan berahli ke album yang lain. Ia melihat foto bayi. Ia tersenyum.

“Ternyata kita tak jauh berbeda.” Ucap Jeoran.

Ia membalik halaman ke halaman selanjutnya. Foto balita.

Jeoran tersenyum lagi.

“Astaga~ tidak aku sangka kau benar-benar mirip denganku. Ekspresimu juga sama saat aku seusiamu saat itu.” Ujar Jeoran.

Ia membalik lagi ke halaman selanjutnya.

“Astaga~ kenapa kau berwajah dingin seperti itu?” cletuk Jeoran.

Ia membalik lagi ke halaman selanjutnya.

“Kau tidak berubah. Tetap dingin. Apa kau ingin memikat hati yeoja dengan gayamu seperti itu?” cletuk Jeoran lalu tertawa.

Ia membalik lagi halaman. Ia terdiam.

“Saat dewasa perbedaan itu mulai tampak. Mungkin karena di besarkan di tempat yang berbeda… tapi kenapa tidak ada yang sadar bahwa kita memiliki wajah yang sama? Apa karena jenis kelamin kita?” ujar Jeoran.

Ia mengamati baik-baik foto Sangwoo yang telah tumbuh dewasa. Jika diperhatikan sekilas memang mereka tidak mirip. Apa lagi matanya. Di tambah lagi bentuk wajah mereka sedikit berbeda. Sangwoo berwajah kota sedangkan Jeoran berwajah oval.

Jeoran menutup album yang berisikan foto Sangwoo. Ia meraih sebuah pigora. Foto Songwoo dengan pakaian lengkap.

Jeoran tersenyum dan berkata,

“Kau terlihat lebih tua dariku jika berpakaian seperti itu.”

Lalu Jeoran merasa ada yang aneh. Foto itu sedikit miring. Iapun membuka pigora berniat untuk membetulkan letak foto. Dia terkejut melihat tulisan di balik foto.

Ingin sekali aku tersenyum kepadanya, tertawa lepas kepadanya.

Berbagi kebahagian dengannya.

Senyumnya membuat penat di kepalahku menghilang.

Senyumnya meruabh duniaku.

Memberikan kebahagian dalam hidupku.

Jeoran langsung membalik foto itu dan ia terkejut. Itu foto dirinya. Foto dirinya saat tersenyum. Ia tidak mengingat kapan foto itu di ambil. Di balik foto itu ada foto lagi dengan tulisan di baliknya.

 

Aku tidak sanggup melihatnya seperti itu

Aku ingin memeluknya dan mengatakan,

“Jangan menangis~ menangis itu tidak ada gunanya.”

Jeoran membalik fotonya. Itu foto dirinya saat menangis. Ia tidak tahu kapan Sangwoo menagmbil gambar dirinya.

Tanpa sadar, air matanya membasahi kedua pipnya. Jatuh membasahi foto dirinya.

 

©©©©©©©

 

Keesokan harinya

 

Jeoran memandang makam ke dua orang tuanya. Ia telah meletakkan bunga krisan putih di kedua makam. Ia juga telah berdoa. Ia tidak mengatakn sepatah katpun. Tapi ia mengatakn sesuatu di dalam hatinya ntuk ke dua orang tuanya. Cerita hidupnya~ ia menceiritakan kisah hidupnya yang sikat selama satu jam.

Hyukjae memandangnya dari jauh. Ia tidak tahu apa yang di lakukan yeoja itu. Ia diam menatap makam. Ia berpikir mungkin yeoja itu sedang merenung. Lalu ada pesan masuk dari HPnya. Ia membukanya.

 

Katakan padanya agar tidak muncul di depan publik. Aku sudah membicarakan kepada manejernya besok kami akan mengadakan konfrensi pers. Tolong jaga dia agar tidak mendapatkan masalah. Lalu tolong jangan ijinkan dia bertemu dengan Yesung.

Hyukjaepun membalas.

 

Baiklah Nyonya Kang

Aku akan melaksanakan perintahmu

Hyukaje memasukkan HPnya ke dalam sakunya. Ia menatap ke arah Jeoran. Yeoja itu berjalan mendekatinya. Ia langsung masuk ke dalam mobil tanpa sekatapun tanpa ekspresi. Semuanya datar-datar saja.

Hyukjaepun masuk ke dalam mobil, menyalakan mesin kemudian pergi meninggalkan pemakaman.

 

“Kita langsung pulang atau …”

“Aku ingin bertemu temanku Eunjo.” Potong Jeoran.

 

©©©©©©©

 

Melihat Jeoran, Eunjo buru-buru menarik yeoja itu ke suatu ruangan. Ruangan istirahat pegawai.

“Kenapa kau kemari?” tanya Eunjo.

“Aku ingin bertemu denganmu.” Ucap Jeoran datar.

“Seharusnya kau tidak kelayapan ke mana-mana. Jika ada paparazi bagaimana?” ujar Eunjo khawatir.

“Khan ada Hyukjae.” Cletuk Jeoran.

“Oh ya bagaimana kondisimu? Apa baikan?” tanya Eunjo.

Jeoran mengangguk.

“Oh ya mengenai Yesung…”

“Dia tidak mengingatku.” Potong Jeoran.

“Dia benar-benar amnesia?” tanya Eunjo.

“Ya dia amnesia~ setidaknya dia sudah mengingat kembali namaya.” Cletuk Jeoran.

“Benarkah kau baik-baik saja? Sepertinya ini sangat buruk.” Ujar Eunjo khawatir.

“Sudahlah tidak usah di bahas. Oh ya kau masih ingat dengan saudara kembarku? Sangwoo?” ujar Jeoran.

Eunjo mengangguk.

“Sejujurnya waktu pertama kali melihatnya aku menyadari dia mirip denganmu. Tapi aku tidak menyangka jika dia saudara kembarmu. Bukankah di dunia ini banyak orang yang berwajah mirip.” Cletuk Eunjo.

“Meski dia memiliki keluarga. Tapi dia jauh menderita dibanding denganku. Penderitaan itu mulai muncul ketika ia mengetahu kebenaran tentang keluarganya. Ia sembunyi-sembunyi mencari keberadaanku. Mengamatiku dari jauh. Dia sangat sayang kepadaku. Bahkan ia rela memberikan jantungnya untukku. Kemarin aku menemukan beberapa fotoku yang diambil olehnya. Di balik foto itu terdapat komentarnya tentangku. Ada satu foto yang ku temukan di meja kerjanya yang membuatku tidak ingin menangis lagi.” Terang Jeoran.

“Foto apa?” tanya Eunjo penasaran.

“Fotoku bersama Yesung saat di café. Saat itu aku tersenyum bahagia dengan Yesung. Di balik foto itu tertera tulisan. Kau baca saja sendiri.” Ucap Jeoran mengambil sebuah foto dari tasnya kemudian memberikannya kepada Eunjo.

Eunjo membalik foto itu. Terdapat tulisan tangan…

 

Aku bahagia jika kau bahagia. Bisakah kau mempertahankan senyummu itu jika aku memberikan kehidupan baru untukmu?

Aku ingin mendonorkan jantungku untukmu dengan harapan kau bahagia.

Karena hanya itulah hadiah yang bisa ku berikan kepdamu sebagai seorang saudara.

Dan tolonglah jangan menangis. Aku akan menangis jika kau menangis. Aku terluka jika kau terluka. Kau dan aku adalah satu.

Eunjo menitikkan air mata. Ia langsung memeluk Jeoran.

“Kau beruntung memiliki saudara sepertinya. Kau harus menepati janjinya.” Isak Eunjo.

Ia melepaskan pelukannya.

“Kau tahu Jeo~ dia belum meninggal.” Ucap Eunjo.

“Dia hidup di dalam dirimu. Aku meraskannya. Kau tidak seperti dirimu yang dulu. Kau jarang menangis dan terluka seperti dulu lagi. Kau lebih sering shock dan menyembunyikan perasaanmu. Aku tahu itu bawaan sifat darinya. Dia ada di dirimu. Dia hidup bersamamu di dalam jantungmu.” Lanjut Eunjo.

“Ya~ aku merasakannya.” Ucap Jeoran meletakkan tangan kanannya di dadanya dan merasakan denyut jantungnya.

 

©©©©©©©

 

Keesokan harinya…

 

Di ruangan itu sudah banyak wartawan. Jeoran menahan nafas. Ia tidak tahu harus berkata apa. Seseorang menyentuh pundaknya.

“Biar aku yang bicara. Kau diam saja. Tidak perlu menjawab. Jangan mengurusi pertanyaan-pertanyaan mereka yang menyimpang.” Ucap Nyonya Kang.

Jeoran mengangguk. Merekapun memasuki ruangan. Suara jepretan kamerapun beradu. Suasana menjadi riuh. Para wartawan saling melontarkan pertanyaan. Kemudian sesorang mengatakn sesuatu kepada mereka untuk diam melalui pengeras suara. Orang itu adalah manejer Jeoran.

Acarapun dimulai. Jeoran hanya terduduk diam. Dan Nyonya Kang mulai menjelaskan semua tentang siapa Jeoran yang sebenarnya. Tidak ada yang di tutupi lagi, ia bahkan mengatakan bahwa jantung yang ada di tubuh Jeoran adalah milik Sanwoo, saudara kembar Jeoran.

Para wartawan mulai tertarik tentang kisah yang mengharukan ini. Jeoran pun mulai membuka mulut. Ia menceritakan tentang Sanwoo yang ia ketahui. Ia menceritakan mengenai foto-foto yang baru-baru ini ia temukan.

Setelah selesai ada seorang wartawa yang bertanya,

“Lalu bagaimana hubunganmu dengan Yesung saat ini? Dia masih hidup bukan? Bukannya kau mengatakan bahwa dia mencintaimu? Maka dari itu dia menciptakan lagu It Has To Be You yang ditujuhkan kepadamu?”

Jantung Jeoran seakan berhenti berdetak. Ia tidak mengatakan apapun. Semuanya sangat buruk. Ia berharap waktu cepat berlalu. Ia berharap ia dapat keluar dari ruangan itu. Ia tidak ingin mengingat ngingat soal Yesung saat ini.

“Soal hubungannya dengan Yesung~ biar aku yang menjelaskan.” Sahut sebuah suara.

Semua mata memandang orang itu. Orang itu berjalan ke tengah ruangan.

Orang itu tidak lain adalah…..

.

.

.

To be continue….

©

©

©Gimana ceritanya? Bagus gak? ©

©Mohon komentarnya ^^©

©Oh ya enaknya ditamatin di chapter berapa yach?©

It Has To Be You 2 (chapter 5)

Standar

 Comlicated Life~ I’m walking and I’m fall~

Genre: Tragedy, Family, Friendship, Love

Cast: Super Junior, Jeoran, Hyekyu, Eunjo, Hyobyun

PG: 15

*PLEASE DON’T BE SILENT READER!!! HELP AUTHOR WITH GIVE COMMENT*

It Has Tobe you 2 - 5 

”Kau masih tidak ingat?” tanya seorang dokter.

”Aku sudah ingat.” cletuk seorang namja.

”Lalu kenapa kau tidak ingat yeoja itu?” tanya sang dokter.

”Aku benar-benar tidak mengenalnya.” ucap si namja.

”Apakah ada yang membuatmu bingung?” tanya sang dokter lagi.

”Ya~ aku ingat aku kecelakaan saat musim dingin, tapi kenapa sudah hampir musim panas? Apakah aku koma selama itu?” cletuk si namja.

”Ternyata kau belum ingat. Coba jelaskan apa yang menyebabkan kau masuk ke rumah sakit.”

”Aku mengalami kecelakaan mobil.”

”Dari mana kau dan mau kemana kau saat itu?”

”Aku baru saja pulang dari pekerjaanku dan hendak pulang.”

”Apa pekerjaanmu?”

”Aku seorang penyanyi.”

”Apakah kau penyanyi terkenal?”

”Aku baru saja memulai debutku.”

”Siapa namamu?”

”Semua orang memanggilku Yesung.”

”Bagaimana keadaanya?” tanya dokter Park.

”Dia tidak mengingat peristiwa 1,5th yang lalu. Dia mengira dia masuk rumah sakit karena kecelakaan 1,5th yang lalu.” ucap seorang dokter yang baru keluar dari suatu ruangan.

”Apakah ada kemungkinan ia mengingat kembali beberapa ingatannya yang hilang?”

”Mungkin, jika lingkungannya mendukung ia cepat mengingatnya.”

”Lalu apa langkahmu selanjutnya?”

”Aku akan menyerahkan kepada orang tuanya. Aku akan bicara langsung pada orang tuanya. Mereka mungkin bisa membantu mengembalikan ingatan Yesung.”

Malamnya

”Hyekyu mana?” tanya Kyuhyun.

”Dia sudah kembali.” jawab appa Hyekyu.

”Kapan?” tanya Kyuhyun lagi.

”Tadi siang setelah pemakaman eommanya.” jawab appa Hyekyu lesu.

”Siapa yang mengatarkannya?”

”Dia pergi sendiri.”

”Bukankah itu sangat berbahaya?”

”Dia tidak ingin di antarkan siapapun. Dia tidak percaya siapapun. Bahkan aku.” ucap appa Hyekyu lalu menangis.

”Maafkan aku ini semua salahku.” ucap Kyuhyun lesuh.

”Bukan. Ini bukan salahmu. Ini salahku karena aku egois.” isak appa Hyekyu.

Berkali-kali Kyuhyun memukul setir mobilnya hingga tangannya terluka. Ia berteriak lalu menangis.

”Namja macam apa aku yang selalu membuat yeoja tersakiti. Aku memang egois. Aku tidak ingin menjadi seperti ini.” isak Kyuhyun.

Dua hari kemudian

 

”Akhirnya aku keluar juga dari rumah sakit ini.” cletuk Yesung menatap langit.

”Tapi ada yang aneh~” lanjutnya.

”Tentu saja aneh~ kau sudah setengah tahun menghilang entah kemana. Lalu kau tidak ingat kejadian 1.5 tahun ini.” cletuk seorang ahjumma.

”Apakah aku harus menemukan yeoja itu agar aku mengetahui apa yang terjadi dan mengingat semuanya?” ucap Yesung.

”Ya kau harus menemuinya. Dia yang menyelamtkanmu. Setelah kau mengingat semuanya kau harus menemui malaikatmu.” cletuk sang ahjumma.

”Ah eomeoni~ kau ingin aku mati?” sahut Yesung.

Yesung eomeoni tertawa.

”Saat kau ingat kau pasti tertawa mengingat apa yang kau katakan barusan. Malaikatmu berada di suatu tempat. Kau harus menemukannya dan menyelamatkannya.”

”Menemukannya? Menyelamatkannya?”

”Sayapnya patah~ kau harus menyelamatkannya.”

”Sayapnya???” sahut Yesung semakin tidak mengerti.

Eomeoninya melangkah ke tempat parkir. Sementara Yesung tetap diam di tempat. Ia melangkah ke arah lain. Ia melangkahkan kakinya ke taman.

Jeoran menggulung rambutnya kemudian menggunakan topi. Ia mengambil sunglass putih dari tasnya. Kemudian ia melangkah ke luar kamar. Di depan sudah ada Hyukjae yang menunggunya.

”Di depan tidak ada wartawankan?” cletuk Jeoran.

”Tidak nona. Kami sudah membuat wartawan itu mengira nona ada di panti asuhan.” ucap Hyukjae.

”Jangan memanggilku nona, aku tidak suka. Panggil aku dengan namaku.” sahut Jeoran.

”Tapi bisa-bisa…”

”Call me Jeoy. Can you speak english?” potong Jeoran.

”Yes, I can.” jawab Hyukjae.

”OK. I will speak in english. I will disguise to be foreigner.” ucap Jeoran lalu berjalan ke luar.

Hyukjae mengikutinya.

Jeoran tidak berjalan ke tempat parkir ia berjalan ke taman. Ia menghirup udara di taman dengan senyum mengembang.

”Finally, I get out from this hospital.” cletuknya.

Ia mendongak menatap langit kemudian menatap ke sebuah arah. Di sana ada seorang namja yang membelakanginya. Lalu namja itu berbalik. Jeoran terdiam seakan-akan ia berada di tengah-tengah badai salju dan membeku.

Namja itu berjalan ke arah kanan. Jeoran hanya bisa memandang namja itu dari jauh.

”Jeoy~ are you okay?” tanya Hyukjae.

Jeoran menelan ludah. Ia melangkahkan kakinya yang berat. Ia menitikkan air mata.

‘Kenapa terasa berat?’ batinnya.

”Jeoy~ what’s happen?” tanya Hyukjae sekali lagi.

Jeoran mengepalkan tangannya kemudian berusaha untuk berlari. Ia mengejar namja itu. Hyukjae mengikutinya.

Namja itu membuka pintu mobil.

Jeorang berteriak,

”Yesung~”

Namja itu masuk ke dalam dan menutup pintu mobil.

”Yesung~” triak Jeoran hingga ia terjatuh.

Mobil yang di tupangi namja itu melaju.

”Yesung~” triak Jeoran sekali lagi lalu menangis.

”Yesung?” cletuk Hyukjae.

Jeoran menangis terseduh seduh. Hyukjae mencoba membantunya berdiri.

”Ada apa dengannya?” tanya nyonya Kang melihat Hyukjae memampa Jeoran.

”Where’s my room? I need rest.” ucap Jeoran.

Seorang pembantu menuntunya ke kamarnya.

”Apakah dia sudah sembuh?” tanya nyonya Kang khawatir.

”Kondisinya sudah membaik dan ia dapat di rawat di rumah. Ia belum sembuh betul. Saat aku menjemputnya ia baik-baik saja. Tapi saat di taman ia berubah.” terang Hyukjae.

”Berubah?” sahut nyonya Kang.

”Sepertinya ia melihat Yesung.” ujar Hyukjae.

”Ye… Yesung? Bukannya dia~” ucap nyonya Kang.

”Jasadnya belum di temukan hingga kini. Mungkin saja jasadnya belum ditemukan karena ia masih hidup.” ujar Hyukjae.

”Coba kau selediki.” pinta nyonya Kang.

Hyukjae mengangguk.

”Ehm nyonya~”

”Ya~”

”Jeo~ ehm nona Jeoran ingin di panggil Jeoy. Ia ingin menyamar menjadi orang asing.” cletuk Hyukjae.

”Penyamaran ya~ Aku mengerti. Maka dari itu ia berbicara bahasa Inggris. Oh ya kau sudah mengurus semuanya? Soal keluarga ini?” ucap nyonya Kang.

”Sudah nyonya.” ucap Hyukjae.

”Baiklah. Kapan konfresinya?” tanya nyonya Kang.

”Minggu depan.” ucap Hyukjae.

Nyonya Kang mengangguk.

”Oh ya. Bisakah kau membawa Jeoy besok?”

”Kemana nyonya? Nona Jeoy baru saja tiba.”

”Aku tidak ingin dia mengingat kejadian akhir-akhir ini. Kejadian yang membuatnya sepeti itu. Bawalah dia ke kampung halaman eommanya. Anggap saja liburan.”

Seorang yeoja berpikir sembari menggigit jari telunjuknya.

”Dia masih hidup.” cletuknya tiba-tiba.

”Apa yang kau pikirkan.” sahut sebua suara.

Yeoja itu mendongak.

”Siwonssi~ kau mengagetkanku saja.” ucapnya.

Siwon tersenyum lalu duduk di sampingnya. Ia menyesap kopi yang ia bawa.

”Kau tampak aneh akhir-akhir ini.” ucap Siwon.

”Aku memikirkan Yesung.” ucap yeoja itu.

”Waeyo?” sahut Siwon.

”Ada yang bilang ia masih hidup.” ucap yeoja itu.

”Lalu?” sahut Siwon.

Yeoja itu terdiam.

”Hya Shin Hyobyun kau dengar aku tidak?” ujar Siwon.

Yeoja bernama Hyobyun itu  mendesah.

”Ya ya aku mendengar. Aku senang jika Yesung masih hidup. Tapi ada yang aneh…” ucap Hyobyun.

”Sudah cukup kau selalu saja memikirkannya. Padahal ia tidak pernah memikirkanmu. Berita itu hanya gosip. Dia sudah tiada Hyobyun!” sentak Siwon lalu meninggalkan Hyobyun.

”Kenapa dia marah begitu? Suka suka aku dong mau mikirin siapa.” cibir Hyobyun.

Keesokan Harinya…

”Setelah pulang dari sana aku harap kondisimu pulih dan kita bisa meluruskan segala kebenaran yang ada.” ucap nyonya Kang dalam bahasa Inggris.

Joey hanya mengangguk. Lalu masuk ke dalam mobil. Kemudian Hyukjae masuk ke dalam mobil dan melajukan mobil.

Mereka terdiam dalam perjalanan hingga Hyukjae mulai bicara.

”Call me Eunhyuk right now.” ucap Hyukjae.

”Eunhyuk?” sahut Jeoy.

”Ya~ itu nama samaran. Untuk menutupi identitas kita. Di sana mereka mengenaliku sebagai Eunhyuk, laki-laki yang berdarah Korea-Inggris.” ucap Eunhyuk alias Hyukjae dalam bahasa Inggris.

”Itu palsu?”

”Ya~ agar mereka mengira aku turis. Dengan begitu mereka tidak banyak tanya karena mereka tidak dapat berbahas Inggris.”

”Lalu bagaimana jika kita ada masalah? Siapa yang akan membantu?”

”Di sana ada temanku. Dia siap membantu. Hanya dia yang tahu siapa aku.”

”Kau sering ke sana?”

”Tidak juga. Aku baru tiga kali ke sana.”

”Apa tempatnya indah?”

”Sangat indah. Itu desa yang indah. Desa keliharan eommamu.”

”Apa ada nenekku di sana?”

”Tidak ada keluargamu di sana. Mereka semua sudah meninggal. Keluarga yang kamu punya hanya nyonya Kang.”

Jeoy terdiam. Ia memandang ke luar. Memandang laut yang berwarna biru.

Seorang ahjussi memandangi yeoja yang kini sedang menyapu halaman rumah.

”Hyekyu-ah~ istirahatlah~ sampai kapan kau akan menyibukkan dirimu~ carilah udara segar.” ucap ahjussi.

Hykeyu tidak menggubris. Ia tetap dalam pekerjaannya.

”Kau sama keras keplahnya dengan appamu.” ucap ahjussi membuat Hyekyu berhenti bekerja.

”Ya~ aku butuh udara segar.” ucap Hyekyu lalu keluar rumah.

Ia berjalan dengan tertunduk hingga ia menabrak seseorang dan terjatuh.

”Maafkan aku.” ucap seorang namja.

Namja itu membantu Hyekyu berdiri. Hyekyu tidak memandang namja itu. Ia melihat sikutnya yang berdarah.

”Astaga kau terluka.” ucap namja itu.

Hyekyu terdiam sejenak kemudian memandang namja yang ada di hadapannya itu. Ia menelan ludah kemudian membalikan tubuh dan melangkah pergi. Tapi namja itu meraih tangannya.

”Lepaskan!” sentak Hyekyu.

”Tidak akan aku lepaskan.” ucap namja itu.

”Lepaskan!!! Aku bilang lepaskan!!!” triak Hyekyu berusaha melepaskan diri dari cengkraman namja yang bersamanya.

”Tidak. Aku tidak akan melepaskanmu.” ucap namja itu lalu menarik Hyekyu.

Namja itu membawa Hyekyu ke suatu kedai.

”Ramen dingin dua.” ucap namja itu kepada penjual ramen.

Penjual ramen mengangguk lalu ia menatap Hyekyu.

”Hyekyussi~ dia namja chingumu ya?” ucap si penjual ramen.

”Bukan!!! Aku tidak mengenalnya! Dia orang asing!!!” sahut Hyekyu.

”Aku calon suaminya Hyekyu.” sahut namja yang mencengkram tangan Hyekyu.

Hyekyu merasa kesal.

”Lepaskan aku!!!” sentak Hyekyu.

”Hei lepaskan Hyekyu!” sentak penjual ramen yang merasa kasian dengan Hyekyu.

Namja itu hanya diam.

”CHO KYUHYUN LEPASKAN AKU!!!” sentak Hyekyu keras.

Namja itu langsung melepaskan Hyekyu.

”Kau mengenalnya Hyekyu? Katamu kau tidak mengenalnya.” ujar si penjual ramen.

Hyekyu tidak menghiraukannya. Ia sedang menggerutu sendiri.

”Dia pura-pura tidak mengenalku. Biasa~ karena pertengkaran.” ucap Kyuhyun lalu tersenyum kepada penjual ramen.

Penjual ramen tersenyum.

”Namaku Ryeowook, aku temannya Hyekyu.” ucap si penjual ramen sembari menyiapkan bahan untuk membuat ramen.

”Senang berkenalan denganmu.” ucap Kyuhyun.

”Kau benar namja chingunya Hyekyu?” tanya Ryeowook.

”Bukan!” sahut Hyekyu.

”Ya tentu saja bukan, aku kan calon suamimi.” sahut Kyuhyun.

”Benarkah?” sahut Ryeowook.

”Tidak! Aku tidak akan menikah denganmu.” ucap Hyekyu melototi Kyuhyun.

”Jika kau tidak menikah denganku, kau akan jadi perawan tua. Karena tidak ada namja yang mau denganmu.” ucap Kyuhyun.

Ryeowook tertawa.

”Kenapa kau tertawa?” tanya Hyekyu ketus.

”Dia benar. Tidak ada namja yang mau denganmu karena kau kekanak-kanakkan. Selalu pilih-pilih namja yang ingin dijadikan namja chingu.” sahut Ryeowook.

Hyekyu menggerutu.

‘Aku harus mencari yeoja itu. Dimana aku bisa menemukannya?’ Tanya Yesung dalam hati.

Ia mengemudikan kendaraannya. Setelah beberapa menit, ia sudah tiba di Rumah Sakit. Ia masuk ke dalam rumah sakit dan menujuh ke resepsionis.

”Ada yang bisa saya bantu?” tanya si resepsionis.

”Aku pernah di rawat di sini sebelumnya. Aku ingin mengetahui siapa yang membawaku kemari.” ucap Yesung.

”Anda Kamar berapa?” tanya si resepsionis.

”Kamar 204.” jawab Yesung.

Resepsionis mengetik sesuatu di komputer lalu berkata,

”Nona Song Hyekyu. Anda tuan Siwon?”

Yesung terdiam.

‘Siwon? Apakah yeoja itu memanggilku dengan sebutan Siwon? Mengapa dia memanggilku Siwon?’ batin Yesung.

”Apakah saya bisa minta alamatnya? Saya ingin berterimah kasih kepadanya.” ucap Yesung.

”Ya sebentar.” ucap si resepsionis.

3 menit kemudian si resepsionis memberikan kertas berisikan alamat rumah.

”Gamsahamnida.” ucap Yesung

Yesung turun dari mobil. Ia memandangi rumah yang berpagar hitam. Ia menekan bel rumah itu.

”Siapa?” tanya sesorang melalui alat komunikasi yang ada di dekat pagar.

”Saya Yesung. Saya mau bertemu dengan Song Hyekyu.” jawab Yesung.

”Hyekyu? Ehm… Baiklah silakan masuk.”

Seorang membukakan pintu pagar, orang itu terkejut melihat Yesung.

”Siwon~” ucap orang itu.

”Bukan saya Yesung.” ucap Yesung.

”Jadi kau sudah ingat semua?” tanya orang yang tidak lain adalah appa Hyekyu.

”Belum semua.” ucap Yesung.

”Apakah Hyekyu ada?” tanya Yesung kemudian.

”Masuklah. Akan ku jelaskan di ruang tamu.”

”Dimana Hyobyun?” tanya sesorang namja.

”Tidak tahu. Dari tadi aku tidak melihatnya.” sahut seorang yeoja yang sibuk menata kostum.

”Aish~ hari ini ada syuting!!! Tapi dia tidak masuk, nomernya tidak bisa di hubungi juga. Aish~ bagaimana ini!!!” ujar namja itu.

”Ada apa?” tanya Siwon.

”Hyobyun tidak masuk. Padahal dia pemeran utamanya. Aish~ dia ingin membatalkan kontrak apa?” ujar namja itu kesal.

Siwon terdiam dia tidak ingin memikirkan yeoja itu.

”Baiklah kita batal syuting hari ini!!!” ujar namja yang dari tadi meributkan Hyobyun.

”Kenapa di batalkan? Biar aku yang menggantikan. Akukan lebih cantik dari Hyobyun.” sahut sebuah suara.

Semua mata memandang ke asal muasal suara.

”Hya Heechul, kau itu namja!!!” sentak Siwon.

”Siapa yang peduli? Yang penting akukan lebih cantik darinya.” cletuk Heechul mengedip-ngedipkan mata.

Semua orang tertawa.

”Siapapun tolonglah aku!!!” jerit Eunjo di dalam toilet.

”Aish~ siapa yang artis siapa yang di kejar.” ucapnya kemudian.

”Nasib punya chingu seorang artis.” lanjutnya.

Ia memandang ke jendela. Lalu terlintas di benaknya.

‘Apa aku keluar dari sana ya?’

Eunjo mencoba keluar dari jendela. Ia berhasil lolos. Tapi aksinya itu membuar orang terluka.

“Astaga apa yang kau lakukan!!!” omel orang itu.

“Joengmal mianhae~ aku tidak tahu.” ucap Eunjo.

“Kenapa kau keluar dari situ?” tanya orang itu.

“Itu satu-satunya jalan.” Ucap Eunjo.

“Kau bukan wartawankan?” tanya Eunjo tiba-tiba.

“Bukan~ kenapa kau bertanya begitu?”

“Syukurlah jika bukan. Bisakah kau membantuku?”

Orang itu diam dan berpikir.

“Sebenarnya kau siapa sich?” tanya orantg itu kemudian.

“Aku…”

“ITU DIA!!!” triak sesorang.

Eunjo lari bersama orang yang ia ajak bicara tadi.

“Sebenarnya siapa kau? Kenapa kau dikejar-kejar?”

“Aku Eunjo~ aku teman Joeran.”

“Joeran? Penyanyi baru itu?”

“Ya.”

Mereka masuk ke dalam lokasi syuting dan tersengal-sengal.

“Yeoja yang di sukai Kyuhyun itu?” tanya orang yang bersama Eunjo.

“Ya~” jawab Eunjo.

Lalu ia tersadar.

“Tunggu dulu. Darimana kau tahu itu?” ujar Eunjo.

Orang itu tersenyum.

“Aku Kim Heechul. Aku kenal dengannya. Oh ya tadi kau mau minta bantuan apa?”

“Heechul~ kau kenal dengan Choi Siwon tidak?” tanya Eunjo.

Heechul mengangguk.

“Syukurlah~ aku minta bantuanmu untuk menemuinya. Mereka pasti mengijinkanmu.” Ucap Eunjo.

“Ada perlu apa kau ingin bertemu denganku?” sahut Siwon yang tiba-tiba muncul.

“Aish~ kau lebih tampan dari pada di tv.” Celetuk Eunjo.

“Ehm, gamsahamnida.” Sahut Siwon.

“Ternyata kau fansnya Siwon.” Cletuk Heechul.

“Aku sudah lama ingin bertemu denganmu. Ta ta tapi bukan itu tujuanku. Tujuanku kemari untuk minta bantuanmu.” Ujar Eunjo

“Ya ada apa?” tanya Siwon.

“Kau kenal dengan Yesung bukan?” tanya Eunjo.

Siwon mengangguk.

“Apakah kau dekat dengannya?” tanya Eunjo lagi.

“Tidak juga. Aku pernah bekerjasama dengannya. Tapi kami tidak dekat. Kami dekat hanya sebatas pekerjaan.” Jawab Siwon.

“Kapan terakhir kali kau bertemu dengannya?” tanya Eunjo mengintrogasi.

“Aku tidak ingat.” Jawab Siwon.

“Kenapa kau bertanya hal itu?” sahut Heechul ingin tahu.

“Aku ingin mencarinya.” Sahut Eunjo.

“Mwo mencarinya? Bukannya dia sudah tiada?” sahut Heechul.

“Tidak~ jasadnya belum di temukan.” Ujar Eunjo.

“Bu bu bukannya…” ujar Heechul terbata-bata.

“Siwon kau tahu hal ini bukan?” potong Eunjo.

Siwon mengangguk.

“Kemungkinan kecil dia masih hidup. Jika dia hidup dia pasti menampakkan diri.” Ujar Siwon.

“Jeoran melihatnya di Rumah Sakit kemarin saat ia pulang. Aku kira dia berhalusinasi. Tapi dokter Park menceritakan bahwa itu benar Yesung. Dia masih hidup tapi aku tidak bisa melacaknya. Aku tidak pernah tahu tempat tinggalnya. Bisakah kau membantuku?” ucap Eunjo.

“Jadi itu benar ya? Jangan-janga Hyobyun tidak masuk karena itu.” Cletuk Siwon.

“Hyobyun? Dia~ dia menyukai Yesung?” sahut Eunjo.

“Iya. Saat pertama yesung debut, ia jatuh cinta dengan Yesung. Ia berusaha menunjukkan kepada Yesung tapi Yesung tidak merespon. Hingga suatu hari Yesung mengalami kecelakaan dan tidak ingin bertemu dengan siapapun. Hyobyun melupakan namja itu. Karena ia melihat Yesung tidak seperti dulu lagi. Lalu kemarin ia kembali mengingat namja itu.” Terang Siwon.

“Jangan-jangan dia sudah mendengar berita kembalinya Yesung. Apa dia dekat dengan keluarga Yesung?” ujar Eunjo.

“Appanya kenal dengan appanya Yesung.” Sahut Siwon.

“Apa dia tidak tahu bahwa Yesung menyukai Jeoran?” tanya Eunjo.

“Tidak. Dia tidak percaya. Lagi pula tidak banyak yang tahu cerita di balik lagu-lagu yang dinyanyikan Jeoran. Hanya Jeoran yang tahu seluk beluk lagu itu.” Ucap Siwon.

“Wow~ hidup ini sungguh rumit dan penuh kejutan.” Sahut Heechul.

“Lalu apa yang akan kita lakukan?” lanjut Heechul.

Siwon menatap Heechul.

“Ayo ke rumah Yesung.” Ucap Siwon.

“Kau yakin ini rumuhnya?” tanya Eunjo.

“Rumah ini sepertinya kosong.” Sahut Heechul.

“Astaga aku lupa~ aku dengar mereka pindah setelah kematian Yesung.” Sahut Siwon.

“Ya terus gimana?” sahut Eunjo lesu.

“Hyobyun.” Sahut Siwon.

Heechul dan Eunjo memandang Siwon.

“Dia tidak ada di rumah?” tanya seorang yeoja kepada seorang ahjumma.

“Ne~ dia pergi mencari seorang yeoja.” Ucap ahjumma itu.

“Yeoja? Nugu?” tanya yeoja itu.

To be continue…

Bagaiman chapter ini?

Ayo berikan pendapat kalian tentang chapter ini ya~ ^^

Gomawo~

It Has To Be You 2 (chapter 4)

Standar

The Truth Killing Me

Cast: Yesung, Kyuhyun, Siwon, Leeteuk, Eunhyuk, Heechul, Joeran, Hyekyu, Eunjo

Genre: Life

PG: 15

it has to be you 2

Eunjo memberikan koran kepada Jeoran.

”Apa?” tanya Jeoran tidak mengerti kenapa Eunjo memberinya koran.

”Lihatlah berita yang terpampang di sana.” ucap Eunjo.

Jeoran membaca koran yang diberikan Eunjo. Jeoran terbelalak.

”Menurutmu bagaimana?” tanya Eunjo.

Jeoran tetap diam.

”Apakah dia benar-benar orang tua kandungmu?” tanya Enjo sekali lagi.

”Entahlah.” ucap Jeoran pelan.

Ia mengusap wajahnya kemudian berkata.

”Mereka berdua tidak mempunya bukti yang kuat. Koran ini ataupun kebenaran tempo hari. Aku perlu bukti yang kuat.” ucap Jeoran.

Mereka terdiam untuk beberapa saat.

”Lalu bagaimana kondisimu?” tanya Eunjo memecahkan keheningan.

”Lebih baik dari kemarin.” ucap Jeoran.

”Kau tahu Jeo…” ucap Eunjo.

”Mwo?” sahut Jeoran.

”Aku yakin kau dapat mengatasi masalah ini. Kau sudah berjanji tidak akan pernah menyerah karenanya.” ucap Eunjo.

Jeoran tertunduk.

”Iya. Aku sudah berjanji, tapi aku sangat bingung. Aku bahkan tidak percaya kepada orang-orang.” ucap Jeoran.

”Termasuk kepadaku?” tanya Eunjo.

”Bahkan dirimu~ aku tidak percaya lagi dengan yang ada di sekitarku.” ucap Jeoran.

Eunjo hendak berkata tetapi seseorang membuka pintu kamar Jeoran. Orang itu dokter Park.

”Mau apa dokter di sini.” ucap Jeoran ketus.

”Menyampaikan kebenaran.” ucap dokter Park.

”Mengapa baru sekarang dokter menyampaikannya?” sahut Joeran ketus.

”Karena saudara kembarmu. Karena Kang Sangwoo.” jawab dokter Park.

”Jadi benar dia saudara kembar Jeoran?” sahut Eunjo.

Dokter Park mengangguk. Ia memberikan sebuah map kepada Jeoran.

”Bacalah.” ucap Dokter Park.

Jeoran membuka map itu dan membaca kertas yang ada di dalamnya.

Ia menitikkan air mata.

“Dia benar-benar saudaraku.” Isak Jeoran.

Eunjo mendekati Jeoran dan memeluk sahabatnya itu.

“Satu lagi, ini…”

Hyekyu duduk diam di bangku yang terletak di koridor. Ia tertunduk. Tetes demi tetes air mata jatuh membasahi kedua pipinya. Tangisnya semakin lama semakin menjadi. Seorang bapak separuh baya mendekatinya.

“Waeyo Hyekyu ah?” tanya bapak itu yang tidak lain adalah appa Hyekyu.

Hyekyu tidak menjawab dia hanya menangis.

Seorang suster mendekati mereka. Ia mengatakan sesuatu kepada appa Hyekyu.

Kyuhyun memandaingi koran yang di pegangnya.

“Serius sekali. Ada apa?” tanya Siwon yang kemudian duduk di samping Kyuhyun.

Kyuhyun menyodorkan koran kepada Siwon. Siwon menerima dan membacanya.

“Apakah mereka benar-benar orang tua Jeoran?” tanya Siwon setelah membaca sebuah artikel.

“Entahlah.” Ucap Kyuhyun lalu mendesah.

“Bagaimana bisa kau mengatakan begitu? Apa kau tidak menghubunginya?” sahut Siwon.

Kyuhyun menggeleng.

“Aku tidak ingin mengganggunya.” Ucap Kyuhyun pelan.

“Aku tidak suka sikapmu yang keras kepalah. Meski kalian sudah memutuskan untuk tidak pacaran lagi tapi apa salahnya jika kau berteman dengannya. Bukankah saudaramu sudah berpesan sebelum meninggal untuk menjaganya? Kau harus menjaganya. Hubungi dia, tanyakan kondisinya saat ini. Mungkin saja dia terkejut.” Ucap Siwon.

Kyuhyun mendesah panjang. Ia mengambil HPnya dan menghubungi seseorang.

“Dia tidak mengangkat telponku. Dia pasti sibuk.” Cletuk Kyuhyun lalu menggeletakkan HPnya di meja.

“Jangan berpikiran negatif seperti itu. Siapa tahu dia ada masalah. Coba hubungi rumahnya, apa dia baik-baik saja.” Sahut Siwon.

Dengan malas Kyuhyun menelpon lagi.

“Ah ahjussi…. Jeoran ada? …… apakah dia baik-baik saja? ……… apa karena berita di koran hari ini? …………. …… ada masalah apa? ……………….. Eunjo? … …………. Di mana Jeoran di rawat? …………………. Baiklah, gamsahamnida ahjussi.”

Kyuhyun menutup telpon. Ia mencengkram HPnya.

“Sesuatu yang buruk terjadi?” tanya Siwon.

Kyuhyun memejamkan matanya.

“Dia depresi~ sebelum berita ini dia sudah depresi. Aku tidak tahu mengapa…” ucap Kyuhyun kemudian menangis.

Siwon menepuk-nepuk pundak Kyuhyun.

“Jangan menangis~ kaukan seorang namja. Tidak sepantasnya kau menangis.” Ucap Siwon.

“Aku tidak bisa melihatnya menderita hyung~ tidak bisa. Sejak saudaraku meninggal, ia terlihat depresi. Kemudian depresinya menjadi ketika Yesung meninggal, ia hampir saja meninggal dengan bunuh diri. Ia sangat depresi. Dia sering di tinggal oleh orang-orang yang mencintainya, orang-orang yang ia cintai. Aku merasa bersalah hyung~ sangat bersalah~ aku sudah berjanji kepada kakakku agar membuatnya bahagia. Tapi apa nyatanya…” isak Kyuhyun.

“Aku ingin mengatakn sesuatu padamu.” Ucap Siwon.

Kyuhyun mencoba menenangkan diri. Ia menghapus air matanya.

“Tempo hari aku bertemu dengannya saat reality show. Aku iseng menanyakan golongan darahnya. Dia mengatakan golongan darahnya O. aku sangat terkejut. Karena aku tahu Yesung bergolongan darah AB. Yesung sendiri yang mengataknnya. Aku sendiri terkejut. Bukannya itu mustahil~ mustahil jika jantungnya saat itu adalah jantungnya Yesung.” Ucap Siwon.

Kyuhyun menatap Siwon.

“Kau kenal Yesung hyung?”

Siwon mengangguk.

“Tapi tidak terlalu akrab. Aku pernah belajar bernyanyi darinya karena tuntutan peran yang aku mainkan. Aku harus bisa menyanyi, maka dari itu aku belajar darinya.”

“Apa mungkin Jeoran depresi karena itu?”

“Mungkin ia mencari tahu kebenarannya dan ia mendapatkan sesuatu kebenaran yang membuatnya shock.”

Kyuhyun terdiam, ia berpikir.

“Aku harus menanyakan kepada dokternya.” Ucap Kyuhyun bangkit dari tempat duduknya.

Kyuhyun masuk ke dalam suatu ruangan. Tapi ia tidak menemukan apa yang ia cari. Ia keluar dan bertanya kepada suster.

“Sus, dokter Park di mana ya?”

“Sepertinya dokter Park menemui pasiennya. Anda tunggu saja di dalam ruangannya. Sebentar lagi mungkin ia kembali.” Ucap suster.

“Gamsahamnida.” Ucap Kyuhyun.

Ia kembali masuk ke dalam ruangan. Menunggu dokter Park tiba.

Beberapa menit kemudian sesorang membuka pintu dan berkata.

“Ada yang bisa saya bantu?”

Kyuhyun bangkit kemudian berbalik ke arah sumber suara.

“Bisakah dokter mengatakan hal yang sebenarnya kepadaku? Tentang jantung Jeoran. Siap pendonornya.”

Dokter Park terkejut, ia menelan ludah. Kemudian ia berjalan dan duduk di kursinya.

“Duduklah, aku akan menceritakan semuanya.” Ucap dokter Park.

Kyuhyun menurutinya.

Dokter Park melepaskan kacamatanya lalu mendesah. Kemudian ia mulai bercerita mengatakan kebenarannya. Mengatakan tentang Sangwoo. Tapi dokter Park tidak menceritakan bahwa Sangwoo adalah kembaran Jeoran. Ia terlalu lelah menceritakan banyak kebenaran hari ini.

Kyuhyun keluar dari ruangan dokter Park. Ia berjalan sambil menitikkan air mata.

‘Pasti berat untukmu mengetahui kebenaran bahwa jasad Yesung belum di temukan…’ batin Kyuhyun.

Ia berjalan ke taman. Ia butuh udara segar. Lalu seseorang menabraknya. Dia seorang yeoja. Yeoja itu jatuh tersungkur dan menangis.

“Kenapa menangis?” tanya Kyuhyun datar.

Tidak ada jawaban dari yeoja itu.

Kyuhyun mengulurkan tangannya ogah-ogahan.

“Biar aku bantu.” Ucap Kyuhyun datar.

Yeoja itu tidak menghiraukan Kyuhyun.
“Sebenarnya ada apa denganmua hah? Tertabrak dan jatuh saja menangis. Seperti anak kecil saja. Aku tidak suka……” sentak Kyuhyun ketus.

Yeoja itu bangkit. Yeoja itu memandang Kyuhyun dengan mata berlinang air mata.

“Kau seperti anak kecil! Kerjaanmu menyusakan saja.” Sentak Kyuhyun sekali lagi.

Yeoja itu menangis lagi. Ia pergi meninggalkan Kyuhyun.

Kyuhyun memandang yeoja iu.

Seseorang memukul kepalahnya.

“Apa yang kau lakukan. Kau sungguh jahat. Kenapa membuat yeoja menangis?” sentak Siwon.

“Hyung kenapa kau bisa di sini?” tanya Kyuhyun.

“Aku mengikutimu~ aku takut kau menghajar dokter Park karena tidak terima.” Jawab Siwon.

“Oh ya bagaimana bisa kau bersikap ketus kepada yeoja itu. Jika memang itu sikapmu~ pantas saja Jeoran tidak bahagia. Dia malah tertekan.” lanjut Siwon.

Kyuhyun terdiam.

“Tidak ada yeoja yang akan mencintaimu jika kau tetap seperti ini.” Ucap Siwon lalu meninggalkan Kyuhyun pergi.

Hyekyu menangis di belakang mobil sesorang. Ia menekuk kakinya dan memeluknya. Ia meletakkan dagunya di lututnya. Matanya merah dan lebam.

Seorang namja memberikannya sapu tangan. Ia mendongak. Ia terbelalak.

”Hapus air matamu.” cletuk namja itu.

Hyekyu mengambil sarang tangan dari namja itu kemudian mengusap air matanya.

”Kenapa menangis?” tanya namja itu duduk di samping Hyekyu.

Hyekyu terdiam. Ia mengambil nafas panjang.

”Semua pergi meninggalkanku.” ucap Hyekyu.

”Eommaku baru saja meninggal. Oppaku tidak mengenaliku lagi ia mengusirku. Aku merasa aku hanya pembuat masalah.” lanjut Hyekyu.

”Ada lagi yang membuatmu menangis?” tanya namja itu lagi.

”Hidupku~ hidupku tidak berguna. Selalu membuat orang menderita, selalu membuat orang terbebani, selalu bergantung kepada orang lain.” isak Hyekyu meneteskan air mata.

”Apa yang akan kau lakukan?” tanya namja itu.

”Aku tidak tahu Siwon oppa~” isak Hyekyu.

”Apakah kau akan bunuh diri?” tanya Siwon.

Hyekyu terkejut ia memandang lurus ke depan.

”Aku tidak bisa. Aku takut.” cletuk Hyekyu.

”Itulah kau. Kau takut~ itu yang membuatmu menderita.” ucap Siwon.

”Aku kenal seorang yeoja yang memiliki hidup lebih suram darimu.” lanjut Siwon.

Hyekyu memandang Siwon.

”Siapa dia?” tanya Hyekyu.

”Dia adalah yeoja yang dicintai chinguku.” jawab Siwon.

”Dia besar di panti asuhan. Dia tidak tahu siapa orang tuanya. Dia tidak mempunyai keluarga. Dia menganggap orang-orang panti adalah keluarganya. Sejak kecil hingga kini ia sering di hina-hina karena dia dianggap sebagai anak haram. Satu setengah tahun yang lalu dia di tinggal pergi namjachingunya. Ia sangat terpukul. Ia berusaha tidak menangis. Tapi tidak bisa. Chinguku mencoba menolongnya. Awalnya ia hanya ingin menjalankan pesan dari namjachingu yeoja itu yang merupakan saudaranya sendiri tetapi ia mulai mencintai yeoja itu. Setengah tahun yang lalu yeoja itu hampir mati karena penyakitnya. Ia mempunyai kelainan jantung. Seorang namja menyelamatkannya dengan mendonorkan jantungnya kepada yeoja itu. Yeoja itu kembali hidup. Tapi mengetahui siapa pemilik jantung itu ia ingin mengakhiri hidupnya.” terang Siwon.

”Waeyo?” cletuk Hyekyu.

”Karena namja itu adalah orang yang dicintainya.” ucap Siwon.

”Jadi yeoja itu sudah meninggal?” tanya Hyekyu.

”Kau tanyakan saja ke chinguku. Dia akan menceritakan kelanjutannya.” Sahut Siwon beranjak.

”Siapa chingu oppa?” tanya Hyekyu mendongak.

”Orang yang baru saja membuatmu menangis tadi di taman.” ucap Siwon.

”Kyu~” cletuk Hyekyu.

Siwon mengangguk pelan. Kemudian ia pergi meninggalkan Hyekyu sendiri.

Hyekyu melihat namja itu duduk di taman sendiri. Ia masih ragu untuk mendekati namja itu. Lalu ia ingat kata-kata Siwon, ia dapat menyerap apa maksud Siwon. Ia harus menjadi pemberani.

Hyekyu melangkahkan kakinya mendekati namja itu. Ia duduk di samping namja itu. Tapi ia tidak dapat berkata apa-apa. Bibirnya seakan-akan berat untuk dibuka dan mengatakan sesuatu. Ia hanya meremas-remas sapu tangan dari Siwon.

Namja yang duduk di sampin Hyekyu itu melihat sapu tangan Hyekyu. Ia milihat ada ibnisial SC.

”Apa saja yang kau lakukan dengannya?” ujar namja itu.

”M… Mwo?” sahut Hyekyu

”Pasti kau sudah bersenang-senang dengan Siwon hyung~” ucap namja itu.

”Mworago?” sentak Hyekyu.

Namja itu menatap Hyekyu.

”Kau berhenti menangis pasti mendapatkan sesuatu darinya bukan? Sesuatu yang membuatmu senang? Diakan tipemu? Pasti kau sangat senang jika dia memberikan sesuatu padamu. Sesuatu yang tidak kau dapatkan seblumnya. Sesuatu yang hanya kau dapatkan dari seorang namja.” ucap namja itu.

”Kyu aku tidak tahu apa maksudmu. Kata-katamu sungguh tak pantas.” sentak Hyekyu.

”Tidak pantas? Ku kira pantas-pantas saja. Lihat saja bibirmu bergetar. Kau pasti mendapatkan ciuman darinya. Dasar perempuan gampangan. Mau saja di cium dengan orang yang baru….”

”PLAK~”

Hyekyu menampar Kyuhyun hingga membekas di pipi kiri Kyuhyun.

”Aku tidak berciuman dengannya dan asalkan kau tahu aku bukan perempuan gampangan.” sentak Hyekyu penuh emosi.

Ia beranjak kemudian melangkah pergi. Baru tiga langkah ia membalikkan tubuh.

”Dan lagi~ aku telah melakukan satu kesalahan~ Yaitu percaya kepadamu. Kau sama saja dengan orang bejat itu. Aku tidak percaya lagi dengan orang-orang sepertimu. Aku tidak mau percaya lagi dengan orang Seoul.” lanjut Hyekyu kemudian menghilang dari pandangan Kyuhyun.

”Siapa yeoja itu?” sahut sesorang.

Kyuhyun mencari asal muasal suara.

”Bukan siapa-siapa.” ucap Kyuhyun.

”Berhentilah membuat yeoja menderita. Kau sudah banyak membuat yeoja menderita. Kau akan mendapatkan balasan. Mungkin tamparan itu balasannya.” cletuk seorang yeoja kemudian duduk di samping Kyuhyun.

”Sekarang tolong jelaskan semua tentang Jeoran, Eunjo.” ucap Kyuhyun.

Heechul tertawa melihat Kyuhyun yang baru saja masuk ke dalam cafe.

”Hya Kyuhyun ada apa dengan wajahmu.” cletuk Heechul.

Kyuhyun menghampiri Heechul.

”Siwon hyung belum datang ya hyung?” tanya Kyuhyun.

Heechul menggeleng.

Kyuhyun mendesah lalu duduk di samping Heechul.

”Hei kau belum menjelaskan soal pipimu itu.” cletuk Heechul.

”Bekas tamparan.” cletuk Kyuhyun lalu menyambar minuman Heechul dan meneguknya.

Heechul tertawa, ia tidak peduli dengan minumannya yang di rebut Kyuhyun.

”Pasti yeoja yang menampar.” cletuk Heechul.

Kyuhyun diam saja.

”Dua tahun yang lalu semua yeoja bertekuk lutut kepadamu. Kau bagaikan pangeran. Kau di kelilingi banyak yeoja. Tapi sekarang terbalik. Kau yang mengejar-ngejar yeoja.” ujar Heechul.

”Aku tidak mengejar-ngejar yeoja.” sahut Kyuhyun.

”Jeoran?” sahut Heechul.

Kyuhyun diam lagi.

”Mungkin ini karma bagimu. Kau sering mempermainkan yeoja~ nah sekarang berbalik kepadamu~ yeoja itu mempermainkanmu.” cletuk Heechul.

”Aku tidak mempermainkan siapapun & aku tidak dipermainkan siapapun.” ucap Kyuhyun.

”Kau harusnya bercermin Kyu~ kau selalu egois~ kau memetingkan dirimu sendiri. Kau tahu~ meski aku kenal denganmu, jika kau ada masalah besar sepertinya aku tidak akan membantumu sedikitpun.”

”Waeyo?”

”Lihat saja dirimu.”

Kyuhyun tertunduk.

”Maafkan aku~ aku terlalu banyak masalah.” ucap Kyuhyun.

”Minta maaflah kepada yeoja yang pernah kau sakiti.” ujar Heechul.

Kyuhyun mengusapa wajahnya.

”Aku menyukai dirimu yang dulu. Penggila game.” cletuk Heechul.

”Kau sudah minta maaf kepada yeoja itu Kyu?” cletuk Siwon yang baru tiba.

Siwon duduk di depan Kyuhyun.

”Ada apa dengan wajahmu?” tanya Siwon lagi.

”Hyekyu menamparku tadi.” ucap Kyuhyun.

”Pasti kau membuatnya sakit hati.” ujar Siwon.

”Aku tidak bermaksud begitu. Aku sedang emosi dan aku tidak bisa menahannya.” ucap Kyuhyun menyesal.

”Temui dia dan bilang minta maaf kepadanya. Ia baru saja kehilangan orang yang di cintainya.” ujar Siwon.

”Benarkah?” sahut Kyuhyun.

”Wah Hyekyu seperti Jeoran saja.” cletuk Heechul.

”Ia baru saja kehilangan eommanya dan kakaknya tidak ingat lagi dengannya.” ujar Siwon.

Keesokan harinya

”Kau akan pulang hari ini juga?”

Hyekyu mengangguk. Sejak kemarin dia tidak berbicara.

”Lalu bagaimana dengan namja itu?”

Hyekyu hanya diam. Ia memandangi makam eommanya.

”Banyak wartawan di luar. Kau jangan keluar. Itu sangat berbahaya.” ucap Nyonya Kang.

Jeoran hanya terdiam.

”Aku akan menangani masalah ini.” ucap Nyonya Kang lalu keluar dari kamar Jeoran.

Jeoran memandang keluar jendela, kemudian ia berahli ke sebuah buku yang berada di atas meja. Ia meraihnya dan membukanya.

Setitik air membasahi buku itu. Jeoran buru-buru menutup buku itu dan menghapus air matanya.

”Kau masih tidak ingat?” tanya seorang dokter.

”Aku sudah ingat.” cletuk seorang namja.

”Lalu kenapa kau tidak ingat yeoja itu?” tanya sang dokter.

”Aku benar-benar tidak mengenalnya.” ucap si namja.

”Apakah ada yang membuatmu bingung?” tanya sang dokter lagi.

”Ya~ aku ingat aku kecelakaan saat musim dingin, tapi kenapa sudah hampir musim panas? Apakah aku koma selama itu?” cletuk si namja.

”Ternyata kau belum ingat. Coba jelaskan apa yang menyebabkan kau masuk ke rumah sakit.”

”Aku mengalami kecelakaan mobil.”

”Dari mana kau dan mau kemana kau saat itu?”

”Aku baru saja pulang dari pekerjaanku dan hendak pulang.”

”Apa pekerjaanmu?”

”Aku seorang…”

To Continue…

It Has To Be You 2 (chapter 3)

Standar

Air mataku bagaikan salju~ jatuh dan membuatku merasa sakit karena dinginnya, membuatku terdiam membeku

Cast: Yesung, Kyuhyun, Siwon, Heechul, Leeteuk, Eunhyuk

Genre: Life

PG: 15

it has to be you 2

Jantung ini tidak dapat membohongi perasaanku

Tapi jantung ini juga bisa membunuhku

Karena aku menolak kebenaran dari jantungku sendiri

Kenyataan ini membunuhku

Tidak ada ruang untuk bernafas

Aku terhimpit di ruang sesak

Bayang-bayangmu membayangiku

Aku mempercayai sesuatu yang tidak ada

Aku terbunuh karena aku merasa benar

Kenyataan jauh lebih menyakitkan

Jeoran duduk di pojok kamarnya, penampilannya tidak karuan. Ia seperti orang gila. Dengan rambut acak-acakan mata sembab, tatapan kosong, wajah lusuh. Sesorang mengetuk pintu kamarnya dan memanggil-manggil namanya, tapi tidak ada respon dari Jeoran. Ia tetap diam tak berkutik. seakan-akan ia berada di tempat lain.

Sedah berjam-jam dia dalam posisi seperti itu. Tidak makan dan tidak minum. Lalu sesorang mencoba membuka pintu kamarnya yang terkunci. Orang itu berhasil masuk dengan kunci duplikat kamarnya. Orang itu mencari Jeoran. Dan saat ia melihat Jeoran, ia terkejut tak percaya.

“Apa yang terjadi padamu anakku?” ujar orang itu.

Orang itu adalah appa angkat Jeoran. Orang itu memuluk Jeoran dan menangis.

“Katakan apa yang terjadi hingga kau seperti ini?” isak appa Jeoran.

Sejam kemudian Eunjo datang.

“Sudah berapa lama dia seperti itu ahjussi?” tanya Eunjo kepada appa Jeoran.

“Entahlah mungkin dari tadi pagi, atau mungkin dari kemarin malam? Lihat saja matanya sepertinya ia tidak tidur semalaman ini.” Ucap appa Jeoran sedih.

“Dari mana dia kemarin?” tanya Enjo.

“Aku tidak tahu. Manejernya bilang kemarin dia tidak ada job. Aku tak tahu kemana ia pergi. Yang ku tahu dia datang dengan wajah saat ia kehilangan Yesung.” Tutur appa Jeoran.

“Aku akan mencoba berbicara dengannya.” Ucap Eunjo.

Appa Jeoran mengangguk.

“Bisakah kau membujuknya untuk makan juga. Seharian ini dia tidak makan sama sekali.” Ujar appa Jeoran.

“Ne~” sahut Eunjo.

Kemudian appa Jeoran pergi meninggalkan kamar.

Eunjo mendekati Jeoran. Ia membelai Jeoran.

“Apa yang terjadi padamu?” tanya Eunjo.

Jeoran hanya diam. Dan menatap lurus ke depan.

Sudah setengah jam Eunjo bertanya tanpa ada jawaban dari Jeoran. Ia seperti berbicara pada benda mati. Lalu ia memutuskan memutar lagu. Ia memutar lagu rekaman It Has To Be You yang di nyanyikan oleh Yesung sebelum Yesung meninggal.

Jeoran menangis, ia histeris, berteriak tak karuan seperti orang gila.

Eunjo mendakati Jeoran menarik tangan temannya itu.

“Katakan apa yang terjadi Jeoran? Katakan!!! Katakan pada temanmu ini! Jangan kau simpan sendiri masalahmu Jeo!” sentak Eunjo.

“Ini bukan jantungnya. Jantung ini bukan jantungnya.” Histeris Jeoran.

“Apa maksudmu?” tanya Eunjo tidak mengerti.

“Jantungku ini bukan jantung milik Yesung. Golongan darahku O sedangkan golongan darah Yesung AB. Dokter Park selama ini membohongiku Eunjo. Yang mendonorkan jantung untukku bukan Yesung.” Tutur Jeoran lalu menangis.

“Jika bukan Yesung lalu siapa?” tanya Eunjo.

“Kau ingat Kang Sangwoo?”

Eunjo mengangguk.

“Namja yang sering datang ke café itulah yang mendonorkan jantungnya untukku.Dokter Park menceritakan, namja itu sering bertanya tentang diriku, kondisiku. Ia juga sudah mengecek kecocokan jantungku dengannya. Ia mengatakan ke dokter Park, jika dia mati dan jantungnya dapat di donorkan, ia ingin mendonorkan jantung itu kepadaku. Tapi Sangwoo menyuruh dokter Park untuk tidak menceritakan kepada siapapun. Ia menyuruh dokter Park mengatas namakan seseorang.” Terang Jeoran.

“Lalu kenapa dokter Park mengatas namakan Yesung?” tanya Eunjo.

“Sangwoo yang menyuruhnya.” Jawab Jeoran.

“Waeyo?” sahut Eunjo.

“Sangwoo dan Yesung sama-sama mengalami kecalakaan di tempat yang sama karena longsor. Sebenarnya mereka berdua selamat. Sangwoo berusah menyelamatkan Yesung dan membawanya keluar dari longsor tapi ia gagal. Ia terluka ia tidak mampu membopong Yesung. Mereka berdua terpeleset masuk kedalam jurang. Tim penyelamat hanya menemukan Sangwoo, mereka tidak menemukan Yesung. Sangwoo dibawa ke rumah sakit. Tak seorangpun yang tahu siapa dia kecuali dokter Park. Kondisinya kritis. Tiga hari kemudian ia sadar. Ia berbicara kepada dokter Park ia mengatakan ia akan mendonorkan jantungnya segera kepadaku. Dokter Park mengomelinya karena dia masih punya kesempatan untuk hidup, Sangwoo hanya tersenyum dan mengatakan hidupnya tidak akan lama lagi. Ia bertanya soal Yesung dan ia mengetahui namja yang ia tolong itu hilang tanpa jejak. Lalu ia menyuruh dokter Park untuk mengatakan bahwa dirinya adalah Yesung. Ia tidak ingin aku sedih karena jasad Yesung yang hilang tanpa jejak.” Terang Jeoran.

“Darimana ia tahu soal Yesung?” tanya Eunjo.

“Selama ini membututiku dan memperhatikanku. Dia juga tahu bahwa aku diam-diam mencintai Yesung. Aku tidak tahu apa maksudnya ia melakukan hal itu. Aku semakin tidak mengerti apa yang ada di kepalah para namja. Mengapa mereka melakukan itu.?” Tutur Jeoran lalu menangis.

“Karena mereka menyayangimu. Karena mereka mencintaimu. Seroang namja yang mencinta seorang yeoja akan melakukan itu. Mereka akan melakukan apapun demi melindungi yeoja yang di cintaninya meski harus menyakiti dirinya sendiri meski harus mengobarkan nyawa mereka.” Ujar Eunjo memeluk Jeoran.

“Lalu di mana jasad Yesung?” isak Jeoran.

Eunjo menangis.

“Eunjo katakan padaku di mana kemungkinan jasad Yesung berada? Katakan padaku Eunjo!!!” ujar Jeoran frustasi.

Eunjo tidak dapat berkata. Ia tertunduk dan menangis.

 

*******

 

Lebih baik aku mati saat itu

Aku tidak ingin seorangpun menolongku

Membawaku hidup kembali

Menyaksikan betap kejamnya dunia

Merasakan penderitan yang lebih dalam

Menghilangkan akal sehatku

Hingga ku tersiksa

Tapi tidak bisa lepas

Karena aku terikat hutang budi yang tak seharusnya ku terima

 

“Terima kasih banyak sudah melindungi anakku tuan muda Cho.” Ucap appa Hykyu.

“Tidak masalah. Hyekyu harus berhati-hati. Jangan berjalan sendirian di malam hari dan tepat gelap seperti itu.” Ucap Kyuhyun.

“Ne~ anak itu tidak pernah mendengar kata-kata orang tuanya. Berkali-kali ke Seoul selalu begitu.” Ucap appa Hyekyu.

“Maksud anda?” tanya Kyuhyun.

Appa Hyekyu menceritakan semuanya tentang Hyekyu yang hampir terbunuh waktu di Seoul beberapa waktu yang lalu.

“Astaga dia terlalu percaya pada orang lain. Ini ibukota, banyak sekali orang jahat berkeliaran.” Cletuk Kyuhyun.

“Yah itu bawaan sifatnya. Dia mirip sekali dengan neneknya. Dapatkah tuan muda menjelaskan kepada Hyekyu?” ujar appa Hyekyu.

Kyuhyun mengangguk.

“Ahjussi tolong panggil aku Kyu saja jangan tuan muda. Rasanya tidak enak.” Ujar Kyuhyun lalu tersenyum.

 

*******

 

“Ku dengar kau dapat masalah lagi ya?” tanya Siwon kepada Hyekyu.

Hyekyu mendesah.

“Ne oppa~ tapi seorqang namja menolongku.” Cletuk Hyekyu.

“Kau tahu kau berada dimana? Di Seoul, bukan negri dongong dimana orang baik akan bahagia selamanya. Kau hidup di dunia nyata, banyak sekali orang jahat dan orang yang berpura-pura kepadamau.” Tutur Siwon.

“OK aku mengerti.” Ucap Hyekyu.

Lalu HPnya berbunyi, ia melihat layar HPnya.

“Siapa ya?” ucapnya pelan lalu mengakatnya.

“Yoboseyo?” tanya Hyekyu.

Sesorang di sana berbicara kemudian menutup telponnya.

“Siapa?” tanya Siwon.

“Orang yang telah menolongku.” Cletuk Hyekyu.

“Kau memberikan nomermu padanya?” tanya Siwon lagi.

“Tidak.” Sahut Hyekyu.

“Lalu dari mana dia tahu nomermu?” tanya Siwon.

“Entahla akan ku tanyanyakan langsung kepdanya.” Ucap Hyekyu lalu buruh-buruh pergi.

“Kemana kau?” tanya Siwon.

“Menemuninya.”

“Menemuinya?”

“Ya ia menelpon karena ingin bertemu denganku.”

“Hati-hati.”

“Tidak usah khawatir dia orang baik. Lagipula dia ingin bertemu denganku di taman rumah sakit ini. Jika dia menyakitiku aku bisa berteriak meminta tolong.”

“Baiklah. Jangan lupa tanyakan kepada dokter kapan aku bisa keluar dari sini. Aku tidak suka suasana tempat ini. Aku tidak terlalu suka berdiam di rumah sakit.”

Hyekyu hanya mengangguk lalu pergi meninnggalkan Siwon.

“Aish~ aku sendiri lagi di kamar ini. Kenapa sich rumah sakit ini bernuansa putih? Sungguh warna yang menyakitkan.” Cletuk Siwon.

Lalu seseorang masuk ke dalam ruangannya itu. Orang itu tersenyum kepadanya dan mulai berkata

 

*******

 

“Aku sudah mendengar semuanya dari appamu.” Tutur Kyuhyun.

“Mwo? Appa?” sahut Hyekyu.

“Ya appamu dia menjelaskan apa yang terjadi padamu saat datang ke Seoul.” Ucap Kyuhyun.

Hyekyu tertunduk. Ia merasa bodoh karena selalu mendapati kejadian yang sama selama di Seoul.

“Kapan appaku memberi tahumu?” tanya Hyekyu.

“Tadi di kantor.” Ucap Kyuhyuh.

“Kantor?”

“Ya kantor. Appamu bekerja di kantorku. Kenapa? Kau terkejut?” ujar Kyuhyun.

Hyekyu terdiam.

“Ia juga menyerahkanmu padaku.” Cletuk Kyuhyuh datar.

“Mworago?” sahut Hyekyu.

“Dia menjodohkan kita. Tidakkah kau sadar perkataanku.” Ujar Kyuhyun.

Hyekyu terdiam, ia bingung.

“Mulai detik ini kau harus belajar mencintaiku. Aku akan belajar mencintaimu juga.” Ucap Kyuhyun.

Hyekyu memandang Kyuhyun dengan ekspresi tak percaya dan kecewa.

 

*******

 

“Kau membohongi yeoja itu?” sahut Heehcul.

Kyuhyun mengangguk.

“Berhentilah menjadi playboy Kyuhyun, tidak baik mempermainkan yeoja seperti itu.” Tutur Siwon lalu menyesap kopinya.

Kyuhyun hanya tersenyum.

“Yeoja itu percaya saja padamu?” tanya Heechul.

“Ne~ karena aku atasan appanya. Lagi pula secara tidak langsung appanya menyuruhku melakukan hal ini.” Tutur Kyuhyun.

“Tapi tidak begitu caranya Kyu~ kaukan bisa berteman dengannya. Bagaimana jika dia benar-benar mencintaimu?” sahut Siwon.

“Tipekal pria idamannya bukan orang seperti ku tapi seperti mu hyung.” Ucap Kyuhyun menatap Siwon.

Heechul melongok.

“Dari mana kau tahu?” tanyanya kemudian.

“Dia mengatakannya sendiri padaku. Ia mengatakan hanya mencintai aktor terkenal itu Choi Siwon.” Ucap Kyuhyun.

Heechul tertawa.

“Ternyata dia fansmu Siwon.” Ujar Heechul lalu tertawa lagi.

Siwon hanya tersenyum.

“Bawa dia menemuiku. Siapa tahu dia seleraku.” Ucap Siwon lalu tersenyum.

Kyuhyun tertawa.

“Oh ya bagaimana jika kau jatuh cinta dengannya?” tanya Siwon tiba-tiba.

Kyuhyun terdiam

*******

“ini rumahnya, Hyukjae?” tanya nyonya Kang.

“Ne~” ucap Hyukjae.

“Nyonya Kang mengetuk rumah sesorang. Semenit kemudian seseorang membukakan pintu.

“Maaf anda mencari siapa?” tanya seorang yeoja yang membukakan pintu.

“Saya mencari So Jeoran.” Ucap nyonya Kang.

“Maaf Jeoran tidak dapat di temui saat ini.” Ucap yeoja yang tidak lain adalah Eunjo.

Nyonya Kang tidak percaya ia masuk ke dalam ruamah. Dan berteriak teriak memanggil Jeoran.

Lalu Jeoran turun dengan wajah yang pucat.

“Anda mencari saya?” ucapnya.

“Kau Jeoran?” tanya nyonya Kang.

“Ye~” ucap Jeoran.

“Di mana kau sembunyikan anakku?” sentak nyonya Kang.

“Apa maksud anda?” tanya Jeoran tidak mengerti.

“Di mana kau sembunyikan putraku, Kang Sangwoo.” Sentak nyonya Kang.

Jeoran terdiam. Ia mencoba bernafas, tapi dadanya sesak. Ia merasa di tusuk-tusuk jarum.

“Sangwoo putra anda?” tanya Eunjo tiba-tiba.

Nyonya Kang berbalik ke arah Eunjo.

“Ya, dia anakku.” Ucap Nyonya Kang.

“Kami baru tahu namanya saat anda membuat iklan di koran. Dia sering berkunjung ke café, kami tidak tahu jika dia memperhatikan Jeoran diam-diam, membuntuti Jeoran.” Tutur Eunjo.

“Tidak mungkin. Pasti kau yang menggodanya hingga dia melakukan hal yang tidak berguna itu.” Sentak nyonya Kang ke Jeoran yang kini terduduk di tengah-tengah tangga.

Nyonya Kang berjalan ke arah Jeoran. Ia mengangkat tubuh Jeroan, mencengkaram pakaian Jeoran dan berkata,

“Di mana kau sembunyikan putraku.” Tutur nyonya Kang.

Jeoran tetap terdiam. Pandangannya kosong.

Nyonya Kang hendak menamparnya tapi Hyukjae menahannya.

“Apa yang kau lakukan Hyukjae? Lepaskan tanganmu!” sentak nyonya Kang.

“Jangan memukulnya nyonya. Aku punya kabar untukmu.” Ucap Hyukjae.

Nyonya Kang menurunkan tangannya.

“Berita apa?” tanya nyonya Kang ketus.

“appa saya, tuan Lee baru saja mengirimi data berisi info soal Jeoran dan Sangwoo.” Ucap Hyukjae.

“Bukankah kita sudah memilikinya?” sahut nyonya Kang.

“Data ini merupakan alasan kenapa tuan Kang Sangwoo membuntuti dan memperhatikan Jeoran.” Tutur Hyukjae.

“Jelaskan!” perintah nyonya Kang.

“Sebelum adik anda maninggal karena pendarahan, ia menitipkan pesan. Ia ingin anaknya di rawat oleh anda karena anda tidak dapat mempunyai seorang anak. Tetapi anda tidak ingin merawat anak itu. Yang anda tahu adik anda melahirkan satu bayi, bayi perempuan memiliki kelainan jantung. Lalu anda pergi meninggalkan rumah adik anda. Padahal setengah jam setelah itu tuan Sangwoo lahir dan kemudian adik anda meninggal. Pembantu itu menyuruh orang mengatarkan tuan Sangwoo kepada anda. dan mengatakan bahwa tuan Sangwoo di ambil dari panti asuhan. Anda menerimanya karena anda ingin mempunyai anak laki-laki. Anda tidak tahu jika itu bayi adik anda. Anda juga tidak tahu bukan bahwa pembantu itu berbohong soal bayi perempuan itu. Bayi perempuan itu di bawa ke panti asuhan bukan mati. Pembantu itu tidak ingin bayi itu mati karena anda. ia mendengar anda berencana untuk membunuh bayi adik anda sendiri. Maka dari itu pembantu itu menyembunyikannya. Setelah bertahun-tahun, pembantu itu menceritakannya kepada Sangwoo dan Sangwoo mencari kakak kembarnya itu yang tidak lain adalah So Jeoran.” Terang Hyukjae.

Nyonya Kang terduduk tak percaya. Sedangkan Jeoran jatuh pingsan. Hyukjae langsung meraihnya.

“Dia demam.” Ucap Hyukaje.

“Bawa langsung ke rumah sakit. Kondisinya sudah buruk sejak tadi pagi tapi dia menolak untuk di bawa ke rumah sakit.” Cletuk Eunjo.

*******

Nyonya Kang menangis di tempat tunggu rumah sakit.

“Aku begitu kejam!!! Membenci dan menaruh dendam kepada adikku sendiri. Padahal ia tidak pernah sedikitpun membenciku. Ia telah memberikan kebahagian kepadaku selama ini. Bagaimana bisa aku melakukan itu…” isak nyonya Kang.

Eunjo memberikan tisu kepada nyonya Kang.

“Apakah appa Jeoran masih ada?” tanya Eunjo.

“dia sudah minggal sebelum Jeoran lahir. Karena kecelakaan.” Tutur nyonya Kang mengusap air matanya.

“Jadi Jeoran tidak mempunya satu anggota kelurgapun yang masih hidup. Appa, eomma, dongsaengnya meninggal. Yang ada hanya anda nyonya.” Cletuk Eunjo.

“Dongsaeng?” sahut nyonya Kang.

“Ia. Jeoran menciratakan padaku jika yang mendonorkan jantungnya itu Sangwoo. Ia mendapat berita itu dari dokter Park kemarin malam. Kebenaran yang di sembunyikan dokter Park inilah yang membuatnya menjadi seperti ini.” Ucap Eunjo.

“Astaga Sangwoo~”ujar nyonya Kang lalu menangis lagi.

“Kapan itu terjadi?” tanya nyonya Kang terisak.

“Desember kemarin.” Jawab Eunjo.

“Di mana aku?” tanya Jeoran ketika sadar.

“Kau ada di rumah sakit.” Sahut Eunjo yang ada di samping Jeoran.

Jeoran mencabut infusnya dan turun dari ranjang.

“Jeo kau mau kemana?” tanya Eunjo mendekati Jeoran.

“Aku ingin keluar dari sini.” Tutur Jeoran lalu membuka pintu kamar.

Nyonya Kang ada di depan.

“Jeo kau mau kemana?” tanya Nyonya Kang.

Jeoran tidak menjawab. Dia melangkah pergi. Tapi tidak berhasil. Hyukjae meraih tangannya dan membawanya masuk.

“Lepaskan aku!!!” triak Jeoran.

“Biarkan aku pergi!!!” triaknya lagi.

“Jeo kau sedang sakit.” Sahut Eunjo.

“Aku ingin pulang!!! Aku tidak ingin di sini!!!” triak Jeoran berusaha melepaskan diri dan lari keluar kamar.

“ Kau akan pulang setelah sembuh.” Sahut Eunjo.

“Aku sudah sembuh. Aku sudah bisa berjalan~ aku sudah bisa berteriak.” Turur Jeoran.

“Belum~ kondisimu belum pulih. Lihat wajahmu begitu pucat.” Ucap Eunjo.

“Ah~ aku tidak peduli. Aku tidak suka tempat ini. Terlalu banyak kenangan buruk di sini. Cho Jungjae meninggal di tempat ini. Aku tersiksa berkali-kali merasakan rasa sakit di jantungku ini di tempat ini, di rumah sakit ini. Kembaranku meninggal di sini dan aku tak tahu. aku benci rumah sakit. Terlalu banyak orang yang meninggal di sini. Aku benci bau infus. Bau itu membuatku mengingat kenangan buruk di tempat ini. Bau ini mengingatkanku akan kematian.” Teriak Joeran.

“Aku tersiksa di sini~ biarkan aku pergi~ atau biarkan aku mati saat ini juga~ aku tidak sanggup untuk hidup lagi.” Isak Jeoran.

Eunjo menampar Jeoran. Jeoran terduduk di lantai.

“Kau tidak ingat atas pengorbanan saudara kembarmu? Ia memberiknya nyawanya untukmu~ Dia memberikan jantungnya untukmu~ jangan lukai saudaramu yang ingin melihatmu bahagia, ingin melihatmu tetap hidup~” isak Eunjo.

“Ini semua salahku. Coba saja aku mau menerimamu menjadi anakku dan tidak bermaksud jahat padamu. Pasti kau tidak akan begini jadinya.” Tutur nyonya Kang yang menangis lalu memeluk Jeoran.

“Maafkan aku~ sungguh maafkan aku.” Tutur nyonya Kang.

*******

“Oppa~ kau sedang apa?” Tanya Hyekyu.

“Tidak aku hanya tidak sengaja mendengar keributan di kamar ini.” Terang Siwon.

“Keributan?” sahut Hyekyu.

“Ya yeoja yang sedang sakit di kamar ini sepertiku. Dia tidak suka rumah sakit dan aromanya.” Ucap Siwon.

“wah oppa kita tidak usah ikut campur. Lebih baik kau kembali ke kamarmu dan beristiraht. Aku tidak ingin kau jatuh pingsan. Kemarin kau sudah pingsan hampir tiga kali. Aku tidak sanggup melihatmu jatuh pingsan lagi.” Omel Hyekyu menyeret Siwon.

“Ah aku baru saja bangun. Kenapa kau menyuruhku istirahat? Ini masih pagi~ aku ingin berjalan-jalan dan menghirup udara segar.” Tolak Siwon.

“Tidak. Kondisimu belum baik.” Sahut Hyekyu menarik Siwon ke kamarnya.

Setelah di kamar Siwon berkata.

“Kau tahu Hyekyu, sepertinya aku familiar dengan seara yeoja di kamar tadi.”

“Benarkah?” sahut Hyekyu.

“Ya~ tapi aku tidak ingat siapa~” tutur Siwon.

Hyekyu mengangguk.

“Akanku check. Oppa istirahat saja dulu.” Tutur Hyekyu.

Hyekyu langsung keluar kamar dan menujuh kamar di mana oppanya mendengar suara yeoja tadi. Ia celingukan. Lalu seorang suster bertanya kepadanya.

“Kau sedang apa?”

“Ehm~ tidak apa-apa aku hanya penasaran dengan pasien di kamar ini. Oppaku familiar dengan suaranya. Suster tahu siapa dia?” ucap Hyekyu.

“Mereka tidak mengijinkan satu orangpun tahu siapa dia. Ini rahasaia.” Ucap suster.

“Ayolah suster. Oppaku mungkin bisa mengingat kembali masa lalunya~ dia mengalami gagar otak~ tolonglah sus~” pinta Hyekyu.

Suster itu mendesah.

“Baikalh. Tapi jangan beri tahu siapa-siapa.” Ucap suster.

Hyekyu mengangguk.

“Dia So Jeoran, penyanyi baru.” Bisik suster.

“Suster punya lagunya di HP suster?” bisik Hyekyu.

Suster itu terdiam lalu mengangguk.

“Yang palik enak It Has To Be You, kau mau?” bisik suster.

“Ya Bluetooth ya sus.” Bisik Hyekyu.

Beberapa menit kemudian Hyekyu kembali ke kamar Siwon oppa.

“Oppa ternyata dia So Joeran. Penyanyi baru. Kau pernah mendengar suaranya saat di café. Kemudian kau jatuh pingsan.” Tutur Hyekyu.

“Joeran?”

Hyekyu mengangguk.

“Akankuputarkan lagunya untukmu.” Ucapnya lalu memutarkan lagu It Has To Be You yang dinyanyikan oleh Joeran.

Oneuldo nae gieogeul ttarahemaeda
I gil kkeuteseo seoseongineun na
Dasin bol sudo eomneun niga nareul butjaba
Naneun tto I gireul mutneunda
Neol bogo sipdago
Tto ango sipdago
Jeo haneulbomyeo gidohaneun nal
<!–[if !supportLineBreakNewLine]–>
<!–[endif]–>

Siwon mencengkram kepalahnya.

Niga animyeon andwae

Ia berteriak histeris.

“Oppa ada apa?” tanya Hyekyu panik.

Neo eobsin nan andwae
Na ireoke haru handareul tto illyeoneul

Ia berteriak meminta tolong memanggil suster.

 

 

To Be continue…

 

 

Jangan lupa komentarnya ya~

ayo utarakan pendapatmu~

ditunggu~